Akankah Turki adaptasi bangunan Jepang usai gempa maut?

JAKARTA INSIDER - Gempa maut yang melanda Turki dan Suriah telah menewaskan puluhan ribu orang dan kerusakan materi yang parah.

Beberapa hal yang mencuat terkait banyaknya korban meninggal dalam gempa Turki terkait tudingan bahwa struktur bangunan yang tidak sesuai untuk wilayah yang sering terkena gempa.

Beberapa pihak pun membandingkan struktur bangunan di wilayah yang terkena gempa di Turki dengan bangunan di Jepang yang sama-sama langganan gempa.

Baca Juga: Amerika Serikat khawatir dengan langkah Tiongkok terkait konfilk Rusia - Ukraina

Jepang telah membangun beberapa bangunan paling kokoh di dunia dengan mengikuti tiga konsep desain dasar untuk fasilitas domestik dan komersial.

Terletak di zona seismik aktif, Jepang memiliki reputasi memiliki infrastruktur bangunan kelas dunia yang tahan terhadap gempa berkekuatan 7 SR .

Selain itu Jepang juga adikenal telah membangun dua tingkat ketahanan terhadap gempa bumi berikut seperti dilansir JAKARTA INSIDER dari laman TRT World.

1. Jika sebuah bangunan rusak akibat gempa yang lebih kecil, bangunan tersebut harus dibangun kembali dengan karakteristik tahan gempa terbaru.

Baca Juga: PSSI siap berantas mafia bola dan beri hukuman seumur hidup, tim Satgas Antimafia Bola dibentuk Polri

2. Jika sebuah bangunan rusak akibat gempa bumi yang lebih besar, kerusakan material dalam jumlah tertentu dapat diterima selama tidak ada korban jiwa.

Di berbagai wilayah di dunia, bangunan terkenal seperti Burj Khalifa, Taipei 101, dan Philippine Arena telah dibangun menggunakan berbagai teknik desain tahan gempa.

Infrastruktur tahan gempa Jepang didasarkan pada tiga desain mendasar :

1. Struktur Taishin

Ini merupakaan desain dasar tahan gempa yang harus dipatuhi oleh setiap konstruksi di negara ini.