Baru dilanda gempa maut, Suriah kembali dibombardir Israel

JAKARTA INSIDER - Media resmi Suriah melaporkan, serangan udara Israel di ibu kota Suriah, Damaskus, telah mengakibatkan sedikitnya lima kematian, 15 luka - luka, dan kerusakan sejumlah bangunan tempat tinggal.

Pencarian dilakukan pada Minggu pagi di lingkungan Kafr Sousa di pusat kota Damaskus, dekat kompleks keamanan besar yang dijaga ketat dekat dengan situs Iran.

Sekitar pukul 12.30 waktu setempat, ledakan keras terdengar di bagian tengah ibu kota.

Baca Juga: 4 Khasiat cuka apel yang mengejutkan, ternyata populer di Korea sebagai bahan pengawet

Kantor Berita Arab Suriah (SANA) menyatakan bahwa pertahanan udara Suriah menghadapi target musuh di langit sekitar Damaskus.

Berdasar sumber militer, SANA menyatakan bahwa lima orang tewas, termasuk seorang tentara, dan sejumlah bangunan tempat tinggal telah dihancurkan.

"Itu menimbulkan kerusakan pada sejumlah tempat tinggal sipil dan kerusakan material pada sejumlah lingkungan Damaskus," menurut keterangan militer Suriah dikutip dari Aljazeera (19/2).

Baca Juga: Licin bak belut, Barbie Kumalasari ungkap kelakuan Ressa Herlambang pasca menipu: Dia gonta ganti nomor terus

Rami Abdel Rahman , presiden Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia di Suriah menyebut pemboman hari Minggu adalah serangan Israel paling berdarah di ibu kota Suriah.

Di pihak lain, Israel belum mengomentari serangan udara, yang terjadi lebih dari sebulan setelah serangan rudal Israel menewaskan empat orang, termasuk dua tentara, di Bandara Internasional Damaskus .

Israel telah melakukan serangan udara terhadap dugaan transfer senjata yang disponsori Iran dan penempatan tenaga kerja di negara tetangga Suriah selama hampir satu dekade.

Baca Juga: SMSI dukung penuh dibukanya draf Perpres Media Berkelanjutan ke publik: Jangan sampai ada pihak yang dirugikan

Serangan tersebut, yang dalam beberapa bulan terakhir menargetkan bandara dan pangkalan udara Suriah, merupakan bagian dari intensifikasi konflik intensitas rendah yang tujuannya adalah untuk membatasi kubu Iran di Suriah , menurut pakar militer Israel.

Nasser Kanani, juru bicara kementerian luar negeri Iran, mengomentari insiden terbaru dengan menuduh Israel berusaha memperburuk kesedihan dan penderitaan warga Suriah.