Indonesia ungkap tidak ada korban WNI dalam peristiwa bom bunuh diri Pakistan

photo author
- Rabu, 1 Februari 2023 | 17:15 WIB
Ledakan yang menghancurkan masjid di Pakistan (The Guardian)
Ledakan yang menghancurkan masjid di Pakistan (The Guardian)

 

 

JAKARTA INSIDER - Serangan bom bunuh diri yang terjadi di Peshawar Pakistan membuat Indonesia khawatir.

Sebagai sesama negara Muslim, Indonesia mengutuk keras kejadian dan peristiwa yang mematikan di Pakistan tersebut.

Indonesia dengan tegas mengutuk serangan bom bunuh diri di wilayah ketat Peshawar, Pakistan.

Baca Juga: Indonesia kutuk serangan bom bunuh diri di Peshawar Pakistan

Sejumlah kekhawatiran pun masih menjadi perasaan terbesar hingga saat ini.

Pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia kembali memeriksa terkait korban yang berada di Peshawar, Pakistan.

Baca Juga: Memanas! Intelijen Ukraina ungkap keberadaan gudang senjata Rusia

Setelah berhasil mendapatkan informasi terkait korban jiwa dalam serangan bom Pakistan.

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan bom bunuh diri pada Senin (30/1) di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan.

“KBRI Islamabad telah berkoordinasi dengan otoritas setempat, tidak ada korban WNI dalam serangan bom bunuh diri di Peshawar,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha melalui pesan singkat.

Serangan di Masjid Peshawar, Pakistan
Serangan di Masjid Peshawar, Pakistan (Aljazeera)


Ledakan di masjid, yang penuh dengan jamaah, itu terjadi di kawasan Police Lines dan menewaskan 100 orang, 97 di antaranya adalah polisi.

Serangan tersebut terjadi di tengah aksi kekerasan yang meningkat terhadap polisi.

Sedikitnya 170 orang terluka dalam ledakan yang menghancurkan lantai atas masjid itu ketika ratusan orang tengah melaksanakan shalat.

Situasi setelah terjadi peristiwa bom bunuh diri
Situasi setelah terjadi peristiwa bom bunuh diri (Aljazeera)


Pihak berwenang mengatakan mereka tidak tahu bagaimana pelaku bisa melewati pemeriksaan militer dan polisi di kawasan itu, yang menjadi kompleks perumahan anggota polisi dan keluarganya sejak zaman kolonial.

Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan pelaku berada di barisan shalat paling depan ketika dia meledakkan bom.

Insiden itu menjadi serangan paling mematikan di Peshawar sejak dua pengebom bunuh diri beraksi di Gereja All Saints pada September 2013.

Peshawar berada di tepi wilayah suku Pashtun dan mengalami banyak aksi kekerasan selama dua dasawarsa terakhir.

Kelompok militan paling aktif di wilayah itu adalah Taliban Pakistan, yang juga disebut Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).

Belum ada kelompok yang secara mengaku berada di belakang serangan itu, tetapi Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah mengatakan kelompok pecahan TTP, yang disebut Khurasani, telah mengatakan bertanggung jawab.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X