JAKARTA INSIDER - Serangan bom bunuh diri yang terjadi di Peshawar Pakistan membuat Indonesia khawatir.
Sebagai sesama negara Muslim, Indonesia mengutuk keras kejadian dan peristiwa yang mematikan di Pakistan tersebut.
Indonesia dengan tegas mengutuk serangan bom bunuh diri di wilayah ketat Peshawar, Pakistan.
Baca Juga: Indonesia kutuk serangan bom bunuh diri di Peshawar Pakistan
Sejumlah kekhawatiran pun masih menjadi perasaan terbesar hingga saat ini.
Pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia kembali memeriksa terkait korban yang berada di Peshawar, Pakistan.
Baca Juga: Memanas! Intelijen Ukraina ungkap keberadaan gudang senjata Rusia
Setelah berhasil mendapatkan informasi terkait korban jiwa dalam serangan bom Pakistan.
Kementerian Luar Negeri RI mengatakan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan bom bunuh diri pada Senin (30/1) di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan.
“KBRI Islamabad telah berkoordinasi dengan otoritas setempat, tidak ada korban WNI dalam serangan bom bunuh diri di Peshawar,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha melalui pesan singkat.
Ledakan di masjid, yang penuh dengan jamaah, itu terjadi di kawasan Police Lines dan menewaskan 100 orang, 97 di antaranya adalah polisi.
Serangan tersebut terjadi di tengah aksi kekerasan yang meningkat terhadap polisi.
Sedikitnya 170 orang terluka dalam ledakan yang menghancurkan lantai atas masjid itu ketika ratusan orang tengah melaksanakan shalat.
Pihak berwenang mengatakan mereka tidak tahu bagaimana pelaku bisa melewati pemeriksaan militer dan polisi di kawasan itu, yang menjadi kompleks perumahan anggota polisi dan keluarganya sejak zaman kolonial.
Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan pelaku berada di barisan shalat paling depan ketika dia meledakkan bom.
Insiden itu menjadi serangan paling mematikan di Peshawar sejak dua pengebom bunuh diri beraksi di Gereja All Saints pada September 2013.
Peshawar berada di tepi wilayah suku Pashtun dan mengalami banyak aksi kekerasan selama dua dasawarsa terakhir.
Kelompok militan paling aktif di wilayah itu adalah Taliban Pakistan, yang juga disebut Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).
Belum ada kelompok yang secara mengaku berada di belakang serangan itu, tetapi Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah mengatakan kelompok pecahan TTP, yang disebut Khurasani, telah mengatakan bertanggung jawab.***
Artikel Terkait
Prancis akan kirimkan jet tempur Rafale F4.1 ke Ukraina, begini spesifikasinya
Prancis segera kirim Rafale ke Ukraina, Rusia tak gentar dan kerahkan jet tempur MiG-31k untuk battle di Kyiv
Pertemuan Menlu Amerika Serikat dengan Presiden Palestina, ternyata bahas ini
Memanas! Intelijen Ukraina ungkap keberadaan gudang senjata Rusia
Indonesia kutuk serangan bom bunuh diri di Peshawar Pakistan