JAKARTA INSIDER - Sebagai sesama negara Muslim, Indonesia mengutuk serangan bom bunuh diri di Peshawar, Pakistan.
Serangan bom bunuh diri di Peshawar Pakistan merupakan hal yang tidak seharusnya terjadi.
Sebagai sesama negara muslim dan memiliki hubungan diplomatik dan bilateral yang baik, Indonesia kutuk serangan terhadap Pakistan tersebut.
Baca Juga: Finlandia ogah join NATO tanpa Swedia, Turki: Mereka belum mengenal kami!
Dikutip dari laman Aljazeera oleh Jakarta Insider (01/02/2023), ledakan bom pertama kali terdengar di Peshawar pada waktu menjelang shalat Asar.
Akibat ledakan tersebut, tembok masjid runtuh dan tercatat sekitar 93 orang tewas dan 57 lainnya mengalami luka parah.
Kementerian Luar Negeri Indonesia menyampaikan ucapan belasungkawa di laman Twitter resmi.
Baca Juga: Memanas! Intelijen Ukraina ungkap keberadaan gudang senjata Rusia
Pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia menuliskan pesan singkat terhadap Pakistan
“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang berduka dan mendoakan agar korban yang terluka dapat segera pulih,” tulis Kementerian Luar Negeri RI melalui Twitter pada Selasa.
Jumlah korban yang tewas dalam serangan bom bunuh diri bertambah menjadi 93 jiwa, diantaranya yakni polisi berjumlah 27,serta korban yang alami luka parah sebanyak 57 orang.
Peristiwa mengerikan itu terjadi di dalam sebuah masjid di Peshawar, Pakistan.
Beralatan dengan bom di dalam sebuah masjid penuh jamaah di sebuah kompleks yang dijaga sangat ketat di Peshawar, kota yang bergolak di barat laut.
Pelaku berhasil melewati beberapa barikade yang dijaga pasukan keamanan untuk masuk ke "Zona Merah", yang merupakan kompleks perumahan polisi dan kantor-kantor antiterorisme di Peshawar, kata kepolisian.
Saat kejadian, ruangan masjid dipenuhi oleh sekitar 400 orang dan pengebom meledakkan diri ketika ratusan orang berbaris untuk melaksanakan shalat.
Ledakan hebat itu menyebabkan lantai dua bangunan masjid itu roboh dan menimpa banyak anggota jamaah.
Gambar-gambar yang ditayangkan di televisi memperlihatkan para petugas menapaki atap bangunan yang runtuh agar bisa masuk ke bawah untuk menyelamatkan para korban yang terkubur reruntuhan.
Kelompok lokal Taliban yang dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan membantah tudingan sebagai pelaku serangan.
Penyelidikan sedang berlangsung untuk memastikan bagaimana sang penyerang bisa sampai menembus penjagaan ketat tersebut dan apakah ada orang dalam yang membantu misi itu.
Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas insiden itu, yang menjadi serangan terburuk di Peshawar sejak Maret 2022.***
Artikel Terkait
Berbeda dengan Polandia, Prancis akan kirimkan jet tempur ke Ukraina
Prancis akan kirimkan jet tempur Rafale F4.1 ke Ukraina, begini spesifikasinya
Prancis segera kirim Rafale ke Ukraina, Rusia tak gentar dan kerahkan jet tempur MiG-31k untuk battle di Kyiv
Pertemuan Menlu Amerika Serikat dengan Presiden Palestina, ternyata bahas ini
Memanas! Intelijen Ukraina ungkap keberadaan gudang senjata Rusia