Sihir Jonan di tubuh KAI: Saya bukan orang transportasi, tapi saya coba benahi pelan-pelan

"Jadi kayak kita kalau mudik ketemu sanak saudara di kampung, nah itu perasaan saya," ucap Jonan.

Apalagi banyak staff di dalam kereta yang mengenal dan hingga saat ini masih cukup akrab dengannya.

Baca Juga: Kota Proklamator tercoreng ulah mantan kader PDIP, korupsi dan otak perampokan

Menjabat sebagai Direktur KAI, Jonan mengaku bahwa itu adalah salah satu tantangan terbesarnya untuk membenahi suatu layanan publik yang cukup besar.

Memiliki latar belakang yang cukup jauh dari moda transportasi, awalnya Jonan sempat ragu untuk menerima tawaran tersebut.

"Bener nggak ini tawarannya karena saya bukan orang transportasi, apalagi transportasi spesifik seperti kereta api gitu ya," tutur Jonan.

Baca Juga: Ruben Onsu mengisahkan hal mistis yang ia alami, dan bercerita tentang kemampuan indra keenam Bertrand Peto

Namun setelah mempertimbangkan secara matang dan berdiskusi dengan keluarganya, Jonan akhirnya mengambil kesempatan tersebut.

"Bolak-balik ya diskusi dan sebagainya dengan keluarga, apakah ini perlu diterima atau tidak dan sebagainya,"

"Akhirnya ya udah saya terima deh saya coba, jadi dibenahi pelan-pelan," kata Jonan.

Baca Juga: Lirik lagu 'Kartonyono Medot Janji' dari Denny Caknan, Mbiyen aku jek betah, suwe-suwe wegah

Selama masa jabatannya Jonan selalu mengedepankan kepuasan pelanggan karena menganggap KAI adalah penjual jasa bukan produk.

Hingga akhirnya, Jonan berhasil merubah wajah KAI hingga seperti saat ini yang berbanding terbalik dengan citra yang dimiliki sebelumnya.

Tercatat dalam sejarah bahwa Jonan berhasil memberantas percaloan tiket, menerapkan sistem boarding pass, menambah fasilitas AC, hingga menambah jumlah toilet bagi para penumpang.

Sederet kesuksesan Jonan itupun lantas membuatnya seolah menjadi penyihir yang membawa keajaiban dalam tubuh KAI.***