Asal-usul 'Jam Kiamat' yang bergerak karena perang Rusia - Ukraina?

JAKARTA INSIDER - Baru-baru ini dunia memperbincangkan pergerakan "Jam Kiamat" yang diumumkan pada Selasa (24/1/2023) waktu Washington, Amerika Serikat.

The Bulletin of the Atomic Scientists atau Buletin Ilmuwan Atom, mengumumkan jarum "Jam Kiamat" berada di 90 detik menuju tengah malam.

Bagaimana "Jam Kiamat" atau Doomsday Clock bisa ada? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: 'Jam Kiamat' kembali diperbincangkan gegara perang Rusia - Ukraina, apa sih maksudnya?

"Jam Kiamat" adalah simbol yang mewakili seberapa dekat manusia dengan rusaknya dunia akibat teknologi berbahaya yang dibuat oleh manusia sendiri.

Jam ini memperingatkan berapa banyak, minutes to midnight atau menit-menit menuju tengah malam, sebuah metaforis yang tersisa dari umat manusia.

Ditetapkan setiap tahun oleh Buletin Ilmuwan Atom, adanya jam ini dimaksudkan untuk memperingatkan publik dan menginspirasi tindakan.

Baca Juga: Segera Daftar! Pendaftaran program magang studi bersertifikat dari Kemendikbudristek ditutup esok

Saat dibuat tahun 1947, penempatan "Jam Kiamat" didasarkan pada ancaman yang ditimbulkan oleh senjata nuklir, yang dianggap oleh para ilmuwan Buletin sebagai bahaya terbesar bagi umat manusia. 

Pada tahun 2007, Buletin mulai memasukkan gangguan bencana dari perubahan iklim dalam pertimbangan pengaturannya.

Jam terjauh yang ditetapkan adalah 17 menit hingga tengah malam, pada tahun 1991, setelah runtuhnya Uni Soviet (kini Rusia) dan penandatanganan Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis. 

Baca Juga: Ketua KPU: Bekas napi boleh nyalon jadi kepala daerah atau anggota DPR setelah bebas murni 5 tahun

Sampai baru-baru ini, yang paling dekat yang pernah ditetapkan adalah dua menit sebelum tengah malam, pertama pada tahun 1953, ketika Amerika Serikat dan Uni Soviet sama-sama menguji senjata termonuklir.