'Jam Kiamat' kembali diperbincangkan gegara perang Rusia - Ukraina, apa sih maksudnya?

JAKARTA INSIDER - Sejak melakukan serangan besar pada akhir Februari 2022, konflik bersenjata antara Rusia - Ukraina belum memperlihatkan tanda usai.

Di awal tahun 2023, Dewan Sains dan Keamanan Buletin Ilmuwan Atom memajukan jarum "Jam Kiamat" atau Doomsday Clock, sebagian besar (walaupun tidak secara eksklusif) karena meningkatnya bahaya perang di Ukraina.

Jarum jam sekarang ada pada posisi 90 detik hingga waktu 'tengah malam', dan disebut menjadi yang terdekat dengan bencana global yang akan terjadi pada kehidupan manusia.

Baca Juga: Ketua KPU: Bekas napi boleh nyalon jadi kepala daerah atau anggota DPR setelah bebas murni 5 tahun

Lantas apa yang dimaksud dengan "Jam Kiamat"?

"Jam Kiamat" adalah penunjuk waktu simbolis yang menunjukan seberapa dekat dunia menuju akhir, dan frasa "tengah malam" menandai titik teoritis pemusnahan.

Ancaman apokaliptik yang memicu hal ini bisa muncul dari beragam hal seperti penyakit pandemi, perubahan iklim, ketegangan politik, pengembangan senjata, atau teknologi.

Baca Juga: Sunan Kalijaga beri somasi ke Denny Sumargo, Hotman Paris berharap jangan ada oknum pengacara yang jadi kompor

Jarum jam ini digerakan menjadi lebih dekat atau jauh dari titik "tengah malam" berdasaran pembacaan dari para ilmuwan tentang ancaman yang ada pada periode waktu tertentu.

Untuk melakukan set "Jam Kiamat", sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat benama the Bulletin of the Atomic Scientists atau Buletin Ilmuwan Atom memperbarui waktu setiap tahun berdasar informasi mengenai risiko bencana bagi kelangsungan hidup manusia.

Dewan ilmuwan dan pakar lainnya dalam teknologi nuklir dan ilmu iklim, termasuk 13 Pemenang Nobel, mendiskusikan peristiwa dunia dan menentukan di mana harus meletakkan jarum jam setiap tahun.

Baca Juga: Link dan cara daftar beasiswa LPDP 2023 tahap 1 dari Kemenkeu, catat jadwal dan persyaratannya!

"Jam Kiamat" dibuat pada tahun 1947 oleh sekelompok ilmuwan atom, termasuk Albert Einstein, yang telah bekerja di Proyek Manhattan untuk mengembangkan senjata nuklir pertama di dunia selama Perang Dunia Kedua.