JAKARTA INSIDER - Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed serukan negara-negara Muslim untuk bersama-sama mengingatkan Taliban bahwa perempuan memiliki hak dalam Islam.
Banyak hal yang harus dihadapi dengan menemukan cara untuk membuat Taliban mengubah sudut pandang dari abad ke-13 menuju abad ke-21.
"Semua itu butuh proses dan perjalanan panjang," ujar Amina kepada wartawan di Markas Besar PBB setelah kembali dari kunjungannya selama empat hari ke Afghanistan, pada Rabu (25/1/2023).
Sebelumnya, Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada 15 Agustus 2021 diikuti oleh kacaunya bantuan keuangan internasional.
Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG! Live streaming Persib vs Borneo di Liga 1 hari ini di Indosiar, langsung klik
Kondisi ini membuat negara yang sudah tercabik-cabik berada dalam krisis ekonomi, kemanusiaan, dan hak asasi manusia.
Menurut Amina, rezim Taliban baru-baru ini memutuskan untuk menutup universitas di seluruh negeri bagi mahasiswa perempuan, hingga pemberitahuan lebih lanjut dan melarang anak perempuan mengikuti pelajaran di sekolah menengah.
Taliban juga membatasi kebebasan bergerak bagi perempuan dan anak perempuan, mengecualikan perempuan dari sejumlah besar bidang pekerjaan dan melarang perempuan menggunakan taman, pusat kebugaran, dan tempat mandi umum.
Perempuan dan anak perempuan Afghanistan telah dirampas haknya, termasuk hak mendapatkan pendidikan, dan menghilang dari kehidupan masyarakat di bawah kepemimpinan Taliban.
Baca Juga: Leopard dan Abrams perkuat armada tempur Ukraina, Rusia bakal menyerah?
Ribuan perempuan Afghanistan sejak saat itu kehilangan pekerjaan atau dipaksa mengundurkan diri dari lembaga pemerintah dan sektor swasta.
Anak perempuan juga dilarang untuk mengikuti kegiatan pendidikan di sekolah menengah dan tinggi.
Banyak perempuan Afghanistan yang menuntut hak mereka dikembalikan, turun ke jalan untuk melakukan protes dan mengatur kampanye.
Amina mengajak negara-negara Muslim untuk memperingatkan pemerintahan de facto Afghanistan, Taliban, bahwa perempuan memiliki hak dalam Islam.
Artikel Terkait
Kacau! Taliban dan Mantan Komandan Pasukan Inggris beri reaksi atas pengakuan Pangeran Harry di Afghanistan
Petinggi Taliban: Harry! Mereka bukan catur, mereka itu manusia yang punya keluarga!
Komisaris HAM PBB kutuk eksekusi mati di Iran dan desak Presiden Ebrahim Raeisi segera hentikan demonstrasi
Taliban: Kami sangat welcome dengan OKI, tapi jangan ikut campur dengan urusan internal di Afghanistan
Perang Ukraina dan Rusia, PBB belum temukan peluang negosiasi perdamaian
PBB akan kunjungi Afghanistan usai Taliban haramkan sekolah untuk wanita