Permohonan maaf Swedia terlambat, Turki tutup pintu Swedia anggota NATO

photo author
- Rabu, 25 Januari 2023 | 09:05 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, marah besar kepada Swedia yang membiarkan aksi bakar Kitab Suci Al Quran (YaniSafak)
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, marah besar kepada Swedia yang membiarkan aksi bakar Kitab Suci Al Quran (YaniSafak)

 

 

JAKARTA INSIDER - Aksi pembakaran kitab suci umat Islam, Al Quran oleh politisi ultrakanan Swedia, Rasmus Paludan, di luar Kedutaaan Besar Turki di Swedia, tidak bisa diterima oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Menurut Erdogan, pemerintah Swedia punya wewenang untuk mencegah tindakan tersebut namun tidak dilakukan. Malah memberi kesempatan bagi Rasmus Paludan untuk melakukan tindakan yang melukai umat Islam.

Atas kejadian ini, Erdogan tidak hanya sekedar mengecam aksi pembakaran Al Quran tetapi juga mengancam tidak akan memberikan persetujuan atau ratifikasi bagi keanggotaan Swedia di NATO.

Baca Juga: Ketua PPP: Informasi bakal ada reshuffle makin menguat. Bulan Februari ? Hanya Jokowi yang tahu

"Mereka yang mengizinkan penistaan agama seperti itu terjadi di depan kedutaan. Swedia tidak bisa mengharapkan dukungan kita untuk keanggotan NATO,” kata Erdogan dalam pidatonya setelah rapat kabinet. (23/01).

"Jika Anda memang sangat mencintai anggota organisasi teroris dan musuh Islam bahkan melindungi mereka, maka kami sarankan Anda untuk meminta dukungan mereka saja demi keamanan negara Anda,” tegas Erdogan merujuk pada kelompok pro-Kurdi di Swedia.

Sementara itu, Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson mengatakan, kebebasan berekspresi adalah bagian mendasar dari demokrasi. Tapi apa yang legal belum tentu pantas.

Baca Juga: Serem, Tiko ceritakan penampakan sosok hantu yang gentayangan di rumahnya: Selama aku tinggal...

"Membakar kitab suci bagi banyak orang adalah tindakan yang sangat tidak terhormat. Untuk itu saya ingin menyampaikan permohonan maaf dan rasa simpati saya kepada umat Muslim yang sudah terluka atas kejadian di Stockholm baru-baru ini," katanya.

Sayangnya, permohonan maaf ini terlambat disampaikan. Erdogan sudah membatalkan rencana kunjungan Menteri Pertahanan Swedia, Pal Jonson.

Kunjungan ini merupakan diplomasi Swedia agar Turki mau meratifikasi keanggotaan Swedia di NATO.

Bersama Finlandia, Swedia selama ini berupaya meyakinkan Turki untuk meratifikasi permohonan mereka bergabung dengan NATO.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Dw.com, politico.eu, aljazeera.com

Tags

Rekomendasi

Terkini

X