Mufti Agung Saudi dan umat muslim dunia kutuk aksi ekstrimis Rasmus Paludan, penista Kitab Suci Al-Quran

- Senin, 23 Januari 2023 | 17:24 WIB
Mufti Agung Kerajaan Saudi Arabia, Sheikh Abdulaziz bin Abdullah Al-Sheikh.  (Twitter)
Mufti Agung Kerajaan Saudi Arabia, Sheikh Abdulaziz bin Abdullah Al-Sheikh. (Twitter)

JAKARTA INSIDER - Umat muslim dunia mengutuk aksi ekstrimisme penistaan Kitab Suci Al-Quran.

Pemerintah Maroko mengaku terkejut terhadap sikap pihak otoritas keamanan di Stockholm, Swedia, yang membiarkan pengobaran kebencian terhadap Islam itu terjadi, dan dilakukan oleh ekstrimis liberal penentang Kitab Suci Al-Quran.

Ummat Muslim dan pemerintah Indonesia, Yordania, Oman, Kuwait, dan UEA juga mengeluarkan pernyataan kutukan yang senada, seperti yang dilakukan Dewan Kerjasama Teluk, Organisasi Kerjasama Islam, dan Liga Dunia Muslim.

Baca Juga: Ali Fauzi mantan narapidana teroris berhasil menyandang gelar Doktor untuk disertasi tentang moderasi agama

Parlemen Arab juga mengutuk keras insiden tersebut dan tidak dapat menerima dengan alasan apapun atas tindakan ekstrimisme penistaan Al-Quran yang dianggap sebagai "penistaan terhadap Al-Quran serta melawan semua hukum dan perjanjian internasional tentang perlunya menghormati kesucian, kepercayaan, dan agama orang."

Komunitas negara-negara internasional harus bersama-sama memikul tanggung jawabnya, dan memberlakukan undang-undang.

Khususnya undang-undang yang mengkriminalisasi penghinaan dan penistaan terhadap kesucian Islam, dan memberikan perlindungan yang diperlukan bagi umat Islam, dalam menjalankan ibadah keagamaan.

Baca Juga: Dengan tatapan mata kosong, Venna Melinda jalani terapi untuk memulihkan kesehatan mental usai alami KDRT

Dikutip JAKARTAINSIDER dari www.arab.news pada Senin (23/1), Mufti Agung Arab Saudi mengutuk penistaan pembakaran Al-Qur'an oleh ekstrimis anti Islam, di Stockholm, Swedia pada Minggu (22/1/ 2023) waktu Arab. 

Sheikh Abdulaziz bin Abdullah Al-Sheikh mengatakan dalam rilisnya, penistaan dengan cara pembakaran Al-Quran itu sebagai "tindakan yang tidak masuk akal," sebagaimana disiarkan oleh Saudi Press Agency.

“Ini adalah tindakan provokatif terhadap satu setengah miliar Muslim di seluruh dunia. Akan memicu perlawanan terhadap pendukung ekstremisme,” kata Al-Sheikh.

Baca Juga: Wow, haters yang dilaporkan Rizky Billar dan Lesti Kejora terancam 4 tahun penjara, pengacara: Di luar batas..

Syeikh Abdulaziz bin Abdullah Al-Sheikh memuji pernyataan yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Saudi yang mengutuk dan mengecam otoritas keamanan Swedia, karena mengizinkan pembakaran Alquran di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm.

Kementerian Luar Negeri Saudi menegaskan kembali posisi Kerajaan, dalam “menyerukan pentingnya menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi dan koeksistensi, serta menolak kebencian dan ekstremisme,” seperti yang dikutip Saudi Press Agency, kemarin.

Sebelumnya, diberitakan secara luas oleh media media besar dunia, Rasmus Paludan, ekstrimis dan politisi berkewarga negaraan Swedia asal Denmark, pelaku penistaan dan pembakaran Kitab Suci Al-Quran, yang dilakukan di depan gedung Kedutaan Turki di Stockholm, pada Sabtu (22/1/2023) kemarin.***

Halaman:

Editor: St Shofia Munawaroh JI

Sumber: Arab News

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X