JAKARTA INSIDER - Umat muslim dunia mengutuk aksi ekstrimisme penistaan Kitab Suci Al-Quran.
Pemerintah Maroko mengaku terkejut terhadap sikap pihak otoritas keamanan di Stockholm, Swedia, yang membiarkan pengobaran kebencian terhadap Islam itu terjadi, dan dilakukan oleh ekstrimis liberal penentang Kitab Suci Al-Quran.
Ummat Muslim dan pemerintah Indonesia, Yordania, Oman, Kuwait, dan UEA juga mengeluarkan pernyataan kutukan yang senada, seperti yang dilakukan Dewan Kerjasama Teluk, Organisasi Kerjasama Islam, dan Liga Dunia Muslim.
Parlemen Arab juga mengutuk keras insiden tersebut dan tidak dapat menerima dengan alasan apapun atas tindakan ekstrimisme penistaan Al-Quran yang dianggap sebagai "penistaan terhadap Al-Quran serta melawan semua hukum dan perjanjian internasional tentang perlunya menghormati kesucian, kepercayaan, dan agama orang."
Komunitas negara-negara internasional harus bersama-sama memikul tanggung jawabnya, dan memberlakukan undang-undang.
Khususnya undang-undang yang mengkriminalisasi penghinaan dan penistaan terhadap kesucian Islam, dan memberikan perlindungan yang diperlukan bagi umat Islam, dalam menjalankan ibadah keagamaan.
Dikutip JAKARTAINSIDER dari www.arab.news pada Senin (23/1), Mufti Agung Arab Saudi mengutuk penistaan pembakaran Al-Qur'an oleh ekstrimis anti Islam, di Stockholm, Swedia pada Minggu (22/1/ 2023) waktu Arab.
Sheikh Abdulaziz bin Abdullah Al-Sheikh mengatakan dalam rilisnya, penistaan dengan cara pembakaran Al-Quran itu sebagai "tindakan yang tidak masuk akal," sebagaimana disiarkan oleh Saudi Press Agency.
“Ini adalah tindakan provokatif terhadap satu setengah miliar Muslim di seluruh dunia. Akan memicu perlawanan terhadap pendukung ekstremisme,” kata Al-Sheikh.
Syeikh Abdulaziz bin Abdullah Al-Sheikh memuji pernyataan yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Saudi yang mengutuk dan mengecam otoritas keamanan Swedia, karena mengizinkan pembakaran Alquran di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm.
Kementerian Luar Negeri Saudi menegaskan kembali posisi Kerajaan, dalam “menyerukan pentingnya menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi dan koeksistensi, serta menolak kebencian dan ekstremisme,” seperti yang dikutip Saudi Press Agency, kemarin.
Sebelumnya, diberitakan secara luas oleh media media besar dunia, Rasmus Paludan, ekstrimis dan politisi berkewarga negaraan Swedia asal Denmark, pelaku penistaan dan pembakaran Kitab Suci Al-Quran, yang dilakukan di depan gedung Kedutaan Turki di Stockholm, pada Sabtu (22/1/2023) kemarin.***
Artikel Terkait
Geram! Rizky Billar dan Lesti Kejora laporkan sejumlah haters ke Polda Metro Jaya, dugaan kekerasan lagi?
Nikita Mirzani ultimatum Bunda Corla harus kembalikan uang dalam waktu 2x24 jam: Kalau tidak saya lapor polisi
Masuki bulan Rajab 1444 H, inilah amalan dan doa Rasulullah SAW yang dianjurkan umat muslim
Tak sudi terima duit Rp100 juta dari Nikita Mirzani, Bunda Corla: Ini buat makan anak Lo
Resep chocolate pudding, cocok untuk segala suasana dan acara. Dijual lagi juga bisa, untuk takjil pun oke