JAKARTA INSIDER - Partai Demokrat merupakan salah satu partai besar di Indonesia.
Seperti diketahui bahwa, partai Demokrat memiliki basis pendukung yang kuat di Indonesia.
Partai Demokrat di ketuai oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merupakan putra dari presiden ke-enam republik Indonesia yaitu Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca Juga: Puan Maharani: Belum tentu saya dicalonkan sebagai presiden
Partai ini sempat menjadi partai yang menguasai pemerintahan dalam dua periode kepimimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun dalam pemerintahan saat ini, partai Demokrat memilih untuk meninggalkan istana atau meninggalkan pemerintahan dan lebih memilih menjadi bagian dari oposisi.
Namun bukan berarti, duduk sebagai oposisi merupakan partai yang akan menjadi musuh bagi para partai yang duduk di pemerintahan.
Baca Juga: Dikomentari tanam padi kok maju, Puan Maharani: Itu teknik baru
Partai Demokrat dalam posisinya sebagai oposisi tentunya melakukan kegiatan pengawasan atas kekuasaan politik yang bisa keliru dan bisa benar dari partai-partai yang duduk di pemerintahan.
Partai Demokrat yang duduk sebagai oposisi menjalankani fungsi untuk melakukan kritik dan kontrol atas sikap, pandangan, atau kebijakan pemerintah berdasarkan perspektif ideologis.
Seperti diketahui partai ini kerap kali mengkritisi kebijakan yang berlakukan oleh pemerintah.
Baca Juga: Agus Harimurti Yudhoyono resmikan kantor DPC partai Demokrat Kabupaten Pacitan
Terbaru, partai Demokrat menolak dengan tegas terbitnya Perppu Cipta Kerja.
Partai Demokrat menilai bahwa Perppu Cipta Kerja tersebut tidak menyelesaikan masalah buruh yang ada di Indonesia.
Artikel Terkait
Partai Demokrat gaet anak almarhum K.H. Zainuddin MZ
PDIP batal umumkan calon presiden, Denny Darko: Itu bukan strategi Megawati Soekarnoputri melainkan...
Denny Darko: PDIP dihadapkan dengan buah Simalakama, harus usung Puan atau Ganjar?
Agus Harimurti Yudhoyono resmikan kantor DPC partai Demokrat Kabupaten Pacitan
Dikomentari tanam padi kok maju, Puan Maharani: Itu teknik baru
Puan Maharani: Belum tentu saya dicalonkan sebagai presiden