JAKARTA INSIDER - Setelah ledakan brutal Rusia di wilayah Dnipro Ukraina, NATO desak barat perkuat dan percepat kirimkan senjata ke Ukraina.
Mengetahui hal tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pembicaraan khusus bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan secara virtual via sambungan telepon.
Dalam percakapan yang dilakukan antara Putin dan Erdogan, keduanya membahas konflik yang semakin memanas antara Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Bos CIA diam-diam ke Ukraina dan ungkap Rusia targetkan Zelenskiy
Dikutip dari laman Anadolu Agency oleh Jakarta Insider(18/01/2023), Putin dan Erdogan membahas tentang jumlah korban dalam ledakan di Dnipro.
Tidak cukup hanya membahas itu, Putin dan Erdogan juga membahas tentang pertukaran orang Ukraina yang terluka, pembentukan pusat gas di Turki, dan juga ekspor biji-bijian yang berasal dari laut hitam.
Baca Juga: Update serangan Dnipro, kini korban berjumlah 45 orang, 6 anak-anak
Turki diketahui sudah menjadi mediator perdamaian Rusia dan Ukraina lebih dari satu kali.
Tak hanya itu, setelah pipa gas milik Rusia hancur dan bocor, kemudian akan di pindahkan ke Turki.
Adapun masalah dalam pertukaran tahanan Ukraina dan Rusia menjadi topik pembicaraan serius antara Erdogan dan Putin.
Topik ini menyusul pembicaraan antara komisaris hak asasi manusia.
Artikel Terkait
Putin sebut Ukraina sebagai alat barat perangi Rusia, Jens Stoltenberg ngamuk dan desak sekutu pasok senjata
Turki tawarkan perakitan jet tempur F-16 Block 70 kepada Lockheed Martin, Ukraina naksir?
Wow! Mesir akan luncurkan jet tempur Su-35 produksi Rusia untuk Iran Maret mendatang
Bos CIA diam-diam ke Ukraina dan ungkap Rusia targetkan Zelenskiy
Update serangan Dnipro, kini korban berjumlah 45 orang, 6 anak-anak