Bagi DPD Partai Golkar Surabaya, sistem pemilu proporsional terbuka, rakyat tau siapa yang dipilih

photo author
- Kamis, 12 Januari 2023 | 12:21 WIB
Arif Fathoni, Ketua DPD Partai Golkar Surabaya, "Ironis jika ada putusan berbeda dengan objek perkara yang sama."  (instagram @ariffathoni.official)
Arif Fathoni, Ketua DPD Partai Golkar Surabaya, "Ironis jika ada putusan berbeda dengan objek perkara yang sama." (instagram @ariffathoni.official)

JAKARTA INSIDER - Sistem pemilu proporsional terbuka lebih banyak membawa manfaat bagi rakyat. Demikian dikatakan Ketua DPD Partai Golkar Surabaya, Arif Fathoni di Surabaya, baru-baru ini.

Dengan sistem pemilu proporasional terbuka, para pemilih bisa mengetahui rekam jejak calon legislatif dari masing-masing partai.

Partai politik dituntut untuk menyiapkan kader-kadernya yang terbaik untuk merebut hati rakyat, ujar Ketua DPD Partai Golkar Surabaya, Arif Fathoni.

Baca Juga: Andrezj Duda kunjungi Zelenskiy bahas Leopard dan artileri, Putin auto ketar ketir?

Ketua DPD Partai Golkar Surabaya, Arif Fathoni, mengakui sistem pemilu proporasional terbuka tidaklah sempurna. Ada kelemahan dan kekurangan.

"Hal ini harus menjadi perhatian dari partai politik, pemerintah, penyelenggara pemilu, akademisi dan lainya untuk bersama-sama menyempurnakan sehingga kualitas demokrasi terus mengalami peningkatan sehingga tidak mengalami fase post truth democrasy", ujar Arif Fathoni.

Selain itu, Arif Fathoni mengakui adanya politik uang.

"Mau terbuka atau tertutup, peluang politik uang tetap ada. Tinggal sekarang bagaimana partai politik memperbaiki pola rekruitmen sehingga menghasilkan kader yang berintegritas", ujar Arif Fathoni.

Baca Juga: Unggah video terbaru tentang sang Ibunda, Venna Melinda. Verrel Bramasta dan Athalla mengaku hancur melihatnya

Perlu upaya penegakan hukum yang masif dari pengawas pemilu bersama dengan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu) untuk memberantas praktik politik uang yang semakin masif sehingga menjadi hantu dalam sistem demokrasi.

Menanggapi pendapat yang mengatakan sistem pemilu proporsional terbuka membuat jeruk makan jeruk, Arif Fathono mengatakan dalam sistem saint league murni seperti saat ini sudah tidak mentolerir kompetisi internal antarsesama kader partai karena kompetisi dalam pemilu adalah antar-partai.

Paetai Golkar Surabaya telah menyusun kode etik dan blue print kampanye yang akan dilakukan oleh seluruh caleg Partai Golkar.

Baca Juga: 3 tips mengelola keuangan pribadi di umur 20 an

"Bahwa ini secara teoritis susah diaplikasikan, tentu ini menjadi pekerjaan kita semua, lebih baik berupaya terus melakukan perbaikan dari pada sekedar berpikir mengembalikan ke sistem lama yang justru menjauhkan pemilih dengan caleg yang dipilihnya," kata anggota Komisi A DPRD Surabaya ini.

Dalam.sistem pemilu proporsional terbuka memberikan peluang hubungan dialogis dan strategis antara pemilih dengan yang dipilih.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: St Shofia Munawaroh JI

Sumber: Antaranews.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X