JAKARTA INSIDER - Sistem pemilu proporsional terbuka lebih banyak membawa manfaat bagi rakyat. Demikian dikatakan Ketua DPD Partai Golkar Surabaya, Arif Fathoni di Surabaya, baru-baru ini.
Dengan sistem pemilu proporasional terbuka, para pemilih bisa mengetahui rekam jejak calon legislatif dari masing-masing partai.
Partai politik dituntut untuk menyiapkan kader-kadernya yang terbaik untuk merebut hati rakyat, ujar Ketua DPD Partai Golkar Surabaya, Arif Fathoni.
Baca Juga: Andrezj Duda kunjungi Zelenskiy bahas Leopard dan artileri, Putin auto ketar ketir?
Ketua DPD Partai Golkar Surabaya, Arif Fathoni, mengakui sistem pemilu proporasional terbuka tidaklah sempurna. Ada kelemahan dan kekurangan.
"Hal ini harus menjadi perhatian dari partai politik, pemerintah, penyelenggara pemilu, akademisi dan lainya untuk bersama-sama menyempurnakan sehingga kualitas demokrasi terus mengalami peningkatan sehingga tidak mengalami fase post truth democrasy", ujar Arif Fathoni.
Selain itu, Arif Fathoni mengakui adanya politik uang.
"Mau terbuka atau tertutup, peluang politik uang tetap ada. Tinggal sekarang bagaimana partai politik memperbaiki pola rekruitmen sehingga menghasilkan kader yang berintegritas", ujar Arif Fathoni.
Perlu upaya penegakan hukum yang masif dari pengawas pemilu bersama dengan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu) untuk memberantas praktik politik uang yang semakin masif sehingga menjadi hantu dalam sistem demokrasi.
Menanggapi pendapat yang mengatakan sistem pemilu proporsional terbuka membuat jeruk makan jeruk, Arif Fathono mengatakan dalam sistem saint league murni seperti saat ini sudah tidak mentolerir kompetisi internal antarsesama kader partai karena kompetisi dalam pemilu adalah antar-partai.
Paetai Golkar Surabaya telah menyusun kode etik dan blue print kampanye yang akan dilakukan oleh seluruh caleg Partai Golkar.
Baca Juga: 3 tips mengelola keuangan pribadi di umur 20 an
"Bahwa ini secara teoritis susah diaplikasikan, tentu ini menjadi pekerjaan kita semua, lebih baik berupaya terus melakukan perbaikan dari pada sekedar berpikir mengembalikan ke sistem lama yang justru menjauhkan pemilih dengan caleg yang dipilihnya," kata anggota Komisi A DPRD Surabaya ini.
Dalam.sistem pemilu proporsional terbuka memberikan peluang hubungan dialogis dan strategis antara pemilih dengan yang dipilih.
Artikel Terkait
Mengejutkan! Akhirnya terungkap alasan Indy Barends rela temani Indra Bekti yang sedang tak berdaya
Venna Melinda akan gugat cerai Ferry Irawan, Verrell Bramasta: Semoga ini keputusan tepat
5 shio paling hoki jelang Imlek 2023, rezeki dari langit hingga banjir cuan sepanjang tahun
Pencabutan Kewarganegaraan Ukraina oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy dari sekutu putin: Pilihan kami tepat
Ngakak! Kiky Saputri ngerosting Sandiaga Uno: Bapak hobby lari karena murah, apa duitnya habis buat kampanye?