YLBHI sebut penerbitan Perpu Omnibus Law UU Cipta Kerja sebagai kudeta konstitusi

photo author
- Jumat, 30 Desember 2022 | 21:00 WIB
Muhammad Isnur, Ketua YLBHI dalam siaran persnya menyebutkan bahwa penerbitan PERPU No 2 tahun 2022 tentang UU Cipta Kerja adalah salah satu bentuk kudeta konstitusi.
Muhammad Isnur, Ketua YLBHI dalam siaran persnya menyebutkan bahwa penerbitan PERPU No 2 tahun 2022 tentang UU Cipta Kerja adalah salah satu bentuk kudeta konstitusi.

Padahal, lanjutnya, perintah Mahkamah Konstitusi jelas bahwa Pemerintah harus memperbaiki UU Cipta Kerja, bukan menerbitkan PERPU.

Baca Juga: Indra Bekti sudah sadar dan bercanda dengan Indy Barends sahabatnya. Inilah keseruannya!

Bagi YLBHI, dampak perang Ukraina-Rusia dan ancaman inflasi dan stagflasi yang membayangi Indonesia adalah alasan yang mengada-ada dan TIDAK masuk akal dalam penerbitan PERPU ini.

“Alasan kekosongan hukum juga alasan yang tidak berdasar dan justru menunjukkan inkonsistensi dimana pemerintah selalu mengklaim UU Cipta Kerja masih berlaku walau MK sudah menyatakan inkonstitusional,” kata Isnur.

Menurut Isnur, penerbitan di ujung tahun, juga menunjukkan bahwa Presiden tidak menghendaki ada reaksi dan tekanan dari masyarakat dalam bentuk demonstrasi dan lainnya, karena mengetahui warga dan masyarakat sedang dalam liburan akhir tahun.

Baca Juga: Warga Ukraina ngamuk! Patung Ratu Catherine The Great dari kekaisaran Rusia akan dihancurkan di Odessa

Diberitakan sebelumnya, hari ini pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, penerbitan Perppu Nomor 2 Tahun 2022 ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan mendesak dalam mengantisipasi kondisi global, baik yang terkait ekonomi maupun geopolitik.

“Pemerintah perlu mempercepat antisipasi terhadap kondisi global, baik yang terkait dengan ekonomi, kita menghadapi resesi global, peningkatan inflasi, kemudian ancaman stagflasi,” ujar Airlangga, Jumat (30/12/2022), dalam keterangan pers bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD serta Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham)  Edward Omar Sharif Hiariej, di Kantor Presiden, Jakarta.

Baca Juga: Mengenang Pele, sang legenda sepak bola yang meninggal dunia Jumat subuh hari ini

Penerbitan Perppu ini, lanjut Menko Perekonomian, sejalan dengan peraturan perundangan-undangan serta berpedoman pada Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 38/PUU-VII/2009.

Lebih lanjut Airlangga menyampaikan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan konsultasi dengan Ketua DPR RI Puan Maharani terkait dengan penerbitan Perppu ini.

“Tadi Bapak Presiden telah berkonsultasi, sudah berbicara dengan Ketua DPR dan pada prinsipnya Ketua DPR sudah terinformasi mengenai Perppu tentang Cipta Kerja,” pungkasnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Rilis YLBHI

Tags

Rekomendasi

Terkini

X