JAKARTA INSIDER - Lembaga survei Poltracking baru-baru ini melakukan survei terhadap 1220 responden yang tersebar di 34 provinsi. Survei dilakukan pada 21-27 Nopember 2022.
Metode pengumpulan data yang dilakukan Poltracking yaitu melibatkan pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.
Salah satu temuan dari survei Poltracking adalah para responden yang memilih PPP, (2 persen) cenderung kuat memberikan dukungannya kepada Anies Baswedan sebagai Capres 2024, 37,5 persen.
Baca Juga: Soal nasib Lionel Scaloni di timnas Argentina, ini kata federasi sepakbola la Albiceleste
Jika dilihat dari jumlah responden yang memilih PPP, 2 persen dari total responden 1220, jumlah nya sekitar 24 responden. Dari 24 responden ini, 37,5 persen memilih Anies Baswedan, jumlahnya sekitar 9 responden saja. Suatu jumlah yang tidak terlalu signifikan.
Sementara itu, pemilih Partai NasDem, 6,9 persen, cenderung kuat kepada Anies Baswedan 85 persen, pemilih Partai Demokrat 6,7 persen cenderung kuat kepada Anies Baswedan, 62 persen dan pemilih PKS 5,3 persen cenderung kuat kepada kepada Anies Baswedan, 76,7 persen
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono mengatakan saat ini sudah ada 14 pengurus wilayah PPP yang mengusulkan satu nama untuk calon presiden (capres) dari PPP di Pemilu 2024. Nama tersebut adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Jadi ada beberapa wilayah, kalau tidak salah ada 14 wilayah yang memang sudah menyuarakan untuk mengusulkan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP bahwa untuk bisa mencalonkan Pak Ganjar, itu permintaan wilayah," kata Mardiono di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, (23/11/2022).
Mardiono mengatakan usulan-usulan nama capres masih dalam proses.
Jika DPP menyetujui usulan nama capres tersebut, maka DPP PPP akan membawanya untuk dibahas bersama partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yaitu Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Baca Juga: Sejarah singkat pendirian dan perkembangan Muhammadiyah
Dalam survei Charta Politika Indonesia pada awal Desember 2022, dari responden yang memilih PPP, sebanyak 27,8 persen memberikan dukungannya kepada Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024.***
