JAKARTA INSIDER - Pada tanggal 5 Desember, drone Ukraina menyerang Pangkalan Angkatan Udara Engels-2 dan Dyagilevo, yang terletak sangat dekat dengan ibu kota Rusia, Moskow. Serangan ini mengejutkan Rusia.
Serangan tersebut dilaporkan dilakukan dengan menggunakan kendaraan udara tak berawak era Soviet yang telah dimodifikasi dan dikenal dengan sebutan: Tu-141′ Strizh'.
Serangan ke pangkalan udara merupakan pukulan signifikan bagi Kremlin. Seranga ini menandai pertama kalinya Ukraina melakukan serangan dalam jarak yang jauh ke dekat jantung Rusia.
Namun, Ukraina tidak berhenti di situ. Keesokan harinya, mereka menyerang lapangan udara militer Khalino, yang terletak sekitar 280 kilometer dari perbatasan Ukraina di Oblast Kursk.
Yuri Knutov, seorang sejarawan militer Rusia dan direktur Museum Angkatan Pertahanan Udara (ADF), mengatakan bahwa ada celah dalam pertahanan udara Rusia karena sebagian besar sistem telah dibuat bergeser lebih dekat ke Ukraina setelah operasi militer Rusia pada bulan Februari.
Berbicara tentang serangan ini, menurut Knutov, Amerika telah memberikan informasi intelijen kepada pasukan Ukraina dan menciptakan rute untuk pesawat tak berawak era Soviet Ukraina untuk menghindari sistem pertahanan udara Rusia dan mencapai lapangan terbang.
Baca Juga: Kementerian Kominfo mendukung program pemerintah yaitu Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI)
Knutov lebih lanjut mencatat bahwa banyak yang percaya, satelit Amerika dapat “melihat celah ini dengan baik”. "Saya tidak meragukan itu, begitu pula para spesialis."
Knutov menjelaskan bahwa inilah mengapa jangkauan intersepsi sangat rendah, hanya sekitar 10 kilometer. Oleh karena itu, pecahan jatuh di lokasi lapangan terbang.
Jika ada sistem pertahanan udara jarak jauh seperti Buk-M3 atau Vityaz-353 yang melindungi pangkalan udara ini, drone yang diluncurkan oleh pasukan Ukraina akan ditembak jatuh sekitar 50 hingga 60 kilometer jauhnya.
Knutov lebih lanjut memperingatkan bahwa dengan keberanian serangan jarak jauh yang berhasil di dalam Rusia, militer Ukraina mungkin juga akan menyerang Moskow. “Dan ada kemungkinan mereka (Ukraina) akan mencoba meluncurkan sesuatu ke Moskow. Saya tidak meragukan itu,” kata Knutov.