JAKARTA INSIDER - AS kirimkan drone dan pertahanan udara ke Ukraina senilai Rp4,2 triliun untuk membantu melawan Rusia, simak berita selengkapnya.
AS berencana mengirimkan drone serta pertahanan udara ke Ukraina, bahkan tak tanggung-tanggung nilainya mencapai Rp4,2 triliun untuk membantu melawan rusia.
Dilansir oleh JAKARTA INSIDER dari NDTV pada (9/12/2022), Amerika serikat (AS) sedang mempersiapkan diri untuk mengirimkan bantuan militer ke Ukraina.
Baca Juga: RKUHP, bagi Amerika Serikat zina dan kohabitasi bukan tindak pidana
Tak tanggung-tanggung bantuan dari Amerika Serikat (AS) tersebut senilai Rp4,2 triliun berupa drone dengan tujuan memperkuat pertahanan udara Ukraina.
Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu Negara pendukung Ukraina, selain Jerman, yang juga turut mengirimkan bantuan militer.
Paket bantuan pertahanan udara tersebut telah sampai ke Ukraina Kamis (8/12/2022) kemarin dan akan diumumkan pada Jum’at ini (9/12/2022).
Amerika Serikat (AS) rencananya juga akan turut serta memasukkan roket yang digunakan untuk peluncur Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS).
Bantuan Amerika Serikat (AS) berupa roket tersebut diproduksi oleh Lockheed Martin Corp, dan amunisi 155mm, dan juga kendaraan militer Humvee serta generator.
Pihak Dewan Keamanan Nasional hingga kini menolak mengomentari perihal paket bantuan Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina itu.
Baca Juga: Memprihatinkan, Irfan Hakim sampai lakukan hal ini kepada Lesti Kejora, seolah tak peduli
Serangan Rudal dari Rusia terlihat bertujuan untuk menghabiskan pertahanan udara dari Kyiv, sehingga Rusia mendominasi langit Ukraina
Artikel Terkait
Felicia Tissue dikabarkan akan hadir ke pernikahan Kaesang dan Erina: See you next week ...
Bukan kasus KDRT, Lesti Kejora kembali menghebohkan publik karena diterpa isu ini, memprihatinkan
Indentitas pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, diungkap Kapolri
Sangat sedih, tangis Dude Harlino pecah ketika ingat pengorbanan Alyssa Soebandono: Antara hidup dan mati
Motif bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung terbongkar, benarkah benci pemerintah?