Kelemahan Putin membuat Ukraina semakin berjaya.
Menghantam habis depot minyak di pangkalan militer serta membunuh lima tentara Rusia.
Mengenai drone antik Soviet yang digunakan Ukraina untuk menghantam Rusia, drone tersebut merupakan pesawat tak berawak yang memiliki kapasitas rendah.
Drone antik Soviet memiliki kapasitas teknik yang jauh lebih sedikit dan terbilang rendah.
Namun, drone ini berhasil melumpuhkan Rusia di saat Presiden Rusia Vladimir Putin sedang melemah.
Serangan Ukraina terhadap Rusia kali ini sama dengan serangan yang terjadi di wilayah jembatan Karch sepanjang 11 mil.
Dalam serangan ini, Ukraina dan Kyiv merasa bangga atas keberhasilan membalas perbuatan Rusia yang menghantam Zaporizhizhia.
Para pemimpin Ukraina mengatakan serangan yang menghantam depot minyak Rusia ini di lakukan secara de facto.
De facto mempunyai arti real, yang merupakan serangan nyata Ukraina membalas Rusia atas hancurnya PLTN Zaporizhizhia.
Petinggi Ukraina juga mengaku bahwa serangan tak hanya dengan drone.
Serangan terhadap depot minyak Rusia juga menggunakan roket dan rudal, serta drone antik Soviet yang di namakan Stizh Soviet.***