Nasdem ajak Prabowo jadi cawapres Anies. Pengamat ingatkan, logika bolong dan jangan sombong

photo author
- Kamis, 8 Desember 2022 | 07:34 WIB
Prabowo Subianto Ketum Gerindra diajak Nasdem jadi cawapres Anies.
Prabowo Subianto Ketum Gerindra diajak Nasdem jadi cawapres Anies.

Logika bolong dari Efendi Choirie secara tidak langsung menempatkan Nasdem sebagai king maker dalam koalisi perubahan. Belum lagi ada pernyataan lainnya dari elite Nasdem agar Prabowo bersedia menjadi cawapres Anies," kata Ketua Komisi III DPR RI periode 2013 – 2014 ini

Fenomena politik semacam ini, tegas Pieter, menggambarkan tentang arogansi dan kesombongan sikap politik Nasdem di mata parpol-parpol di Tanah Air.

Peluang PKS dan Gerindra sangat terbuka

Pieter mengingatkan, hitungan politik, pencalonan Anies oleh Nasdem masih sangat prematur. Partai Demokrat dan PKS terlihat masih ragu-ragu dengan langkah Nasdem 2024.

Di sisi lain, Partai Demokrat dan PKS sedang mempertimbangkan untuk berkoalisi dengan Gerindera.

Baca Juga: Jadi PM Malaysia setelah 24 tahun menanti. Akankah Anwar Ibrahim membawa perubahan? Begini kata pengamat

Hal ini terlihat dari pernyataan Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang menyebut peluang PKS untuk berkoalisi dengan Gerindra masih sangat terbuka, mengingat dinamika politik yang saat ini terus bergerak dinamis.

Pieter memprediksi Koalisi Perubahan yang digagas Nasdem tidak akan mendapatkan respon positif dari Partai Demokrat dan PKS mengingat gaya politik Nasdem terkesan memaksakan kehendak.

“Pencalonan Anies sebagai Capres 2024 oleh Nasdem berpeluang gagal,” tandasnya.

Baca Juga: Kepak sayap Puan Maharani, sosok perempuan pertama yang memimpin DPR RI

Pieter mengatakan, Gerindra harus cerdas membaca pergerakan situasi politik sekarang ini. PKS dan Gerindera memiliki rekam jejak yang baik dalam berkoalisi, hal ini menjadi point yang bagus jika dikelola dengan cara-cara cerdas.

“Peluang kemenangan 2024 akan lebih besar jika PKS dan Gerindera, PDIP, Golkar, PKB bergandengan tangan untuk Indonesia Hebat,” ujar Pieter.

Indonesia, lanjut Pieter, harus dipimpin oleh figur yang memiliki komitmen untuk merubah wajah Tanah Air menjadi maju, berwibawa, dan serius menjadikan Indonesia negara hebat di mata dunia.

Baca Juga: Resesi seks menghantui Korea Selatan. Warganya malas menikah dan tak mau punya anak. Ada apa?

Pieter mengatakan, Indonesia tidak boleh dipimpin oleh gerombolan orang yang pura-pura baik, pura-pura memperjuangkan keadilan, tetapi memiliki agenda busuk yang dibungkus dengan politik perubahan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Liputan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X