Roostien Ilyas sinyalir Amerika kalut dan kirim utusan ke Indonesia. Sengaja mau rusak lewat LGBTQ+

photo author
- Rabu, 7 Desember 2022 | 15:31 WIB
Aktivis perempuan anak Roostien Ilyas sinyalir Amerika Serikat kalut dan ingin rusak Indonesia dengan LGBTQ+. (tvOne)
Aktivis perempuan anak Roostien Ilyas sinyalir Amerika Serikat kalut dan ingin rusak Indonesia dengan LGBTQ+. (tvOne)

JAKARTA INSIDER - Kedatangan utusan khusus LGBTQ+ Jessica Stern ke Indonesia disinyalir Roostien Ilyas sebagai kekalutan Amerika Serikat.

Aktivis perempuan dan anak ini menduga Amerika Serikat kalut sejak saat dimulainya pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar.

"Jujur awalnya waktu sepakbola di Qatar, terus ada yang memakai batch (simbol pelangi) apalah itu dan ditolak,"  ujar Roostien, dalam tayangan 'Perempuan Bicara' di acara tvOne, beberapa waktu lalu.

"Kemudian, terjadilah sesuatu yang tidak menyenangkan di dunia ini karena ini pergelaran sepakbola dunia. Nah dalam situasi seperti ini kita juga bisa melihat negara mana yang sudah keliatan kalut."

Baca Juga: Terancam terkena PHK massal? Ini 6 cara mengatasinya, serta hak apa saja yang bisa diterima

Menurutnya, Amerika Serikat serba mengalami kekalutan di era saat ini, termasuk mana yang bisa dibuat rusak olehnya.

"Amerika Serikat jahat lo mbak. Kita jangan tolol yang namanya berperang tidak hanya tembak menembak tapi juga melakukan perusakan seperti ini (LGBTQ+)," terangnya.

Ia menyebut, sebenarnya kaum seperti ini Indonesia sudah tak kaget karena ada salah satu suku di Makassar, Sulawesi Selatan, ada juga yang sebagian masyarakatnya terkontaminasi dengan penganut seks bebas ini.

Baca Juga: Miris ! Arie Untung bongkar kebiasaan Dude Harlino, benarkah Alyssa Soebandono tidak bahagia ?

"Kalau mau dibilang LGBT ya, tapi tidak perlu didengung dengungkan karena ini sebenarnya privacy, sama juga pelacur. Itu juga privacy seseorang, namun yang menjadi masalah kalau hal ini dilembagakan," ujar Roostien.

"Ajakan ini mengerikan ya, jujur saya menolak dan sepakat dengan saudara Ustadzah Yati Priati," sambung Roostien.

Menurutnya, jika memang utusan AS mau berkunjung ke Indonesia silahkan saja berhadapan dengan aktivitis.

Pihaknya bisa lakukan dialog dan bisa juga usir jika memang ada misi yang akan dibawa ke Indonesia.

"Ingat kasus Emon sudah terjadi sebelum medsos beredar luas, jumlah korbannya sangat banyak. Nanti korban Emon akan jadi predator baru. Apakah hal ini semacam ini (LGBTQ+) akan dilembagakan juga. Semua agama jelas menolak adanya seks bebas di LBGTQ+." ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ari Utari JI

Sumber: tvOne

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X