JAKARTA INSIDER - Sejak terjadi erupsi Gunung Semeru pada Minggu (4/12/2022) pukul 02.46 WIB, warga sekitar Gunung Semeru harus waspada dan berhati-hati. Warga harus mematuhi arahan petugas yang ada.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut memberikan dukungan dalam upaya mitigasi lanjut serta pencarian, pertolongan dan penyelamatan (Search and Rescue) korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
"Saat ini kami telah memasang sejumlah peralatan pendukung guna memantau kondisi cuaca khusus di kawasan Semeru. Informasi cuaca ditayangkan dalam display cuaca yang terdiri dari Citra Satelit Himawari-8, Citra Radar Cuaca, Kondisi Udara Atas terutama untuk Penerbangan, Kondisi Kualitas Udara untuk memonitor sebaran abu vulkanik serta sistem pemodelan untuk memprediksi sebaran abu dan memprakirakan cuaca beberapa hari ke depan," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Lumajang, Senin (6/12).
Baca Juga: Silaturahmi politik Anies Baswedan di Bumi Lancang Kuning, Burung Garuda Terbang Tinggi
"Saya langsung datang kesini untuk memastikan bahwa dukungan BMKG benar-benar berjalan dengan baik dan seluruh informasi yang dikeluarkan tersebar dan dapat diakses masyarakat," tambah Dwikorita.
Dwikorita mengatakan informasi cuaca di kawasan Gunung Semeru terus diperbaharui secara periodik untuk menjaga keselamatan warga di pengungsian dan tim yang tengah mencari korban hilang akibat erupsi Gunung Semeru.
Mengingat, saat ini seluruh wilayah Indonesia tengah memasuki musim penghujan, termasuk Lumajang.
Baca Juga: Heboh 100 pulau di kepulauan Widi akan dilelang, bolehkah? Begini aturan lengkapnya
"Ini untuk mengantisipasi ancaman cuaca buruk dan banjir lahar yang dikhawatirkan mengancam keselamatan masyarakat terdampak dan tim yang melakukan pencarian korban erupsi. Kami mendukung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) - Badan Geologi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam menyiapkan data perkiraan cuaca untuk peringatan dini lahar Semeru," imbuhnya, sebagaimana dikutip JAKARTA INSIDER dari bmkg.go.id pada Selasa (6/12/2022).
Dwikorita mengatakan, monitoring aktivitas erupsi dan peringatan dini memang ditangani oleh PVMBG - Badan Geologi, Kementerian ESDM. Namun BMKG, lanjut Dwikorita, juga turut memonitor pergerakan sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Semeru di udara.
Dwikorita memastikan keselamatan penerbangan pesawat. Jika nantinya terdeteksi, maka BMKG akan memberikan informasi sedini mungkin kepada Kementerian Perhubungan dan otoritas penerbangan.
Baca Juga: Dijuluki Person Of The Year 2022, Presiden Zelenskiy ungkap butuh amunisi tak butuh tumpangan
Seperti diketahui Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20 WIB dengan mengeluarkan awan panas di wilayah Lumajang dan sekitarnya.
