JAKARTA INSIDER - Erupsi gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, kembali terjadi setelah satu tahun lalu juga erupsi pada 4 Desember.
Erupsi gunung Semeru memuntahkan awan panas gugur (APG) dan abu vulkanik, awalnya erupsi gunung Semeru masih berada di level III (siaga) lalu dinaikkan menjadi level IV (awas).
Status gunung Semeru dinaikkan setelah meletus dan mengeluarkan awan panas yang meluncur hingga 7 kilometer.
Baca Juga: 200 rumah tahan gempa untuk korban gempa Cianjur mulai dibangun
Awan panas guguran (APG) gunung Semeru terlihat begitu sangat pekat dari lokasi, hingga material abu vulkanik menumpuk di pemukiman warga yang berada di bawah lereng gunung Semeru.
Dilansir JAKARTA INSIDER dari YouTube iNews.id pada Selasa (6/12/2022), awan panas guguran (APG) dari erupsi gunung Semeru merusak rumah warga, tempat ibadah dan fasilitas lainnya.
Bahkan, awan gugur panas (APG) yang meluncur hingga 11 kilometer merusak jembatan Kajar Kuning, penghubung antara Lumajang-Malang yang baru saja diresmikan bulan Agustus lalu.
Baca Juga: Penyebab kematian satu keluarga di Kalideres telah terungkap. Polisi akan gelar Konpres Jumat
Bupati Lumajang memastikan area yang terdampak erupsi gunung Semeru akan dikosongkan dari segala aktivitas warga.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq juga langsung menandatangani SK Tanggap Darurat Bencana awan panas guguran Gunung Semeru, usai mengunjungi pos pengungsian di Desa Penanggal.
Warga diimbau untuk tidak berada di radius 8 kilometer dari kawah/puncak gunung dan 19 kilometer sektoral arah Tenggara.
Evakuasi massal dilakukan untuk keselamatan para warga dan diungsikan ke beberapa titik.***
Artikel Terkait
Erupsi Gunung Semeru, BNPB memastikan tidak menyebabkan stunami
Kucing kamu jantan atau betina? Begini cara jitu membedakannya
Jika Anda dirundung masalah, berasa mentok, Ustadzah Halimah Alaydrus ajarkan sholawat darurat. Dijamin kelar!
Penyebab kematian satu keluarga di Kalideres telah terungkap. Polisi akan gelar Konpres Jumat
200 rumah tahan gempa untuk korban gempa Cianjur mulai dibangun