Setelah menyelesaikan tugasya sebagai Gubernur NTB, 2018, TGB Zainul Majdi pindah ke Partai Golkar dan pada Agustus 2022, TGB Zainul Majdi bergabung ke Partai Perindo.
Baca Juga: Polri gelar Salat Gaib di beberapa lokasi gempa Cianjur, jumlah korban tewas terus bertambah
Sebagai kader Partai Golkar, dalam Pileg 2019, TGB Zainul Majdi sukses membawa Partai Golkar mendapat suara terbanyak dan mendapat 10 kursi dari 65 kursi di DPRD NTB.
Namun kesuksesan di Pileg 2019 tidak diikuti dengan kesuksesan di Pilpres 2019.
Setelah bergabung dengan Partai Golkar, TGB Zainul Majdi dipilih menjadi anggota Tim Sukses pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Dalam Pilpres 2019, di NTB, pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin kalah telak dari pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dengan perbandingan Prabowo - Sandi memperoleh 2.011.319 suara.
Sedangkan, Joko Widodo - Ma'ruf Amin meraih 951.242 suara.
Sangat kontras. Di satu sisi bisa membawa Partai Golkar memperoleh suara terbanyak di NTB dalam Pileg DPRD NTB 2019.
Baca Juga: Rekomendasi HP RAM 4 GB harga Rp1 jutaan, dilengkapi fitur canggih nan gahar
Di sisi lain, gagal membawa pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin untuk meraup suara terbanyak di NTB. Bahkan kalah telak.
Kali ini TGB Zainul Majdi diserahi tugas untuk bisa membawa Partai Perindo mendapat 60 kursi di DPR RI.
Saat mendaftarkan diri sebagai calon peserta Pemilu 2024 ke KPU RI.
Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo menargetkan partainya mendapat 60 kursi DPR RI pada Pemilu 2024.
Baca Juga: BCL akhirnya klarifikasi soal isu hamil langsung pamer olahraga, netizen: balas dendam terbaik ini!
Artikel Terkait
Tegaskan tak akan jadi oposisi, Ketua Perindo bilang oposisi merugikan NKRI
Elektabilitas Partai Perindo naik ungguli Nasdem, PAN, PPP
Proses bakal capres masih lama, Anies Baswedan fokus pada koalisi partai
Pasang target 115 kursi Pileg 2024, Partai Golkar, parpol paling berpengalaman
DPW Partai Nasdem Kalbar, di semua wilayah Kalimantan, Anies capres Nasdem unggul