JAKARTA INSIDER – Hujan deras melanda Jeddah selama hampir enam jam sejak pukul 08.00 pagi waktu setempat membuat kehidupan di kota terhenti pada Kamis (24/11/2022).
Hujan diperkirakan terjadi di seluruh wilayah Provinsi Mekkah, demikian tulis Saudi Press Agency (SPA).
Dua kematian telah dicatat sejauh ini, dan kami meminta semua orang untuk tidak keluar kecuali jika diperlukan," kata pemerintah daerah Mekkah melalui cuitan Twitter, Jumat (25/11/2022).
Baca Juga: Tak hanya curah hujan, inilah fakta lain yang menyebabkan banjir bandang di Kota Jeddah
Di Provinsi Makkah, terdapat dua kota yang terkenal yakni Kota Jeddah dan Kota Mekkah. Kedua kota ini memiliki jalan utama yang biasanya dilalui oleh banyak jemaah untuk mencapai Masjidil Haram.
Pada Kamis kemarin, jalan yang menghubungkan Kota Mekkah dan Kota Jeddah ini sempat ditutup saat hujan mulai turun. Meski demikian, jalan yang menghubungkan kedua kota tersebut kemudian dibuka kembali.
Dihimpun dari berbagai sumber, hujan deras dan banjir yang menghambat aktifitas di Jeddah bukan pertama kali terjadi.
Baca Juga: Tiga nama calon Panglima TNI, Prabowo sebut Yudo Margono mampu jika dipilih
Banjir bandang yang menerjang Jeddah pada Kamis (24/11/2022) membawa kenangan pahit dari banjir dahsyat yang melanda Jeddah pada 25 November 2009.
Saat itu, ada 122 orang tewas dan sekitar 3.000 kendaraan hanyut atau rusak akibat banjir. Banjir bandang itu pun disebut sebagai terparah yang melanda kota Jeddah dalam 27 tahun.
Sebagian besar warga terpaksa tinggal di dalam rumah lantaran mereka melihat ketinggian air terus meningkat di luar rumah mereka sementara sebagian besar jalan tetap tergenang air.
Baca Juga: Kabareskrim Polri bantah terima suap tambang ilegal di Kalimantan Timur
Dua tahun kemudian, banjir terjadi lagi dan menewaskan 10 orang.
Tahun lalu, penurunan suhu di Arab Saudi juga mengakibatkan banjir di banyak bagian Jeddah.
