"Kalau menurut saya tidak sedahsyat itu, ada di beberapa tempat yang tergenang, tapi karena pemerintah daerah belajar dari pengalaman dulu tahun 2009 waktu parah itu, kemudian beberapa jalan segera ditutup. Terutama underpass, sehingga sejauh ini korban hanya dua yang dilaporkan ada dua meninggal," katanya, melansir detik.com 25/11/2022.
Eko menyebut memang telah terjadi hujan deras di Jeddah dan sekitarnya pada Kamis.
"Itu mulai jam setengah 8 pagi sampai sekitar jam 12 siang. Karena hujan deras itu, disertai guntur dan sebagainya, memang kemudian membuat beberapa wilayah Jeddah terkena," kata Eko saat dihubungi, Jumat (25/11/2022).
Baca Juga: Alhamdulillah. Pangeran MBS, putra mahkota Arab Saudi akan bantu renovasi Masjid JIC yang terbakar
Eko menyebut banjir mayoritas menggenangi jalan-jalan di sepanjang kota. Air terutama menggenangi underpass. Ketinggian air, kata Eko, cukup bervariasi, mulai 30 cm. Pagi ini dia menyebut genangan masih ada yang mencapai 50 cm.
Eko pun menjelaskan penyebab terjadinya genangan di sepanjang kota. Dia menyebut Jeddah minim dengan drainase.
"Kenapa ada genangan di banyak tempat, karena sistem drainase sini hampir nggak ada. Kan di sini jarang hujan," jelasnya.
Eko juga mengatakan bahwa banjir Jeddah tidak sedahsyat yang digambarkan di media sosial.
Baca Juga: Kisah tragis Pangeran Arab Saudi dipenjara 30 tahun sepulang dari studi dari Amerika
Eko menduga unggahan di media sosial itu adalah peristiwa banjir pada tahun sebelumnya. Dia menyebut tidak ada mobil yang terserat dalam banjir kali ni.
"Saya menduga beberapa yang tampil di medsos itu kejadian tahun lalu sehingga ada mobil yang sampai terseret arus, nggaklah. Menurut saya di kota ini nggak. Genangan di mana-mana tapi nggak kemudian sampai mobil terseret ke mana-mana," katanya.***