Jokowi dukung Prabowo, bagaimana nasib Anies dan Ganjar? Begini kata pengamat

“Oleh sebab itu jika saat ini merebak isu bahwa Presiden Jokowi mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024, maka Prabowo akan mendapatkan keuntungan elektoral,” kata Pieter kepada redaksi JAKARTA INSIDER.

Pieter mengamati, langkah politik Jokowi berubah 180 derajat setelah Surya Paloh mendeklarasikan Anies Baswedan menjadi capres Nasdem 2024.

Baca Juga: Ganjar siap nyapres. Pengamat ingatkan musuh dalam selimut di internal PDIP

Menurut Ketua Komisi III DPR RI 2013-2014 ini, Jokowi mulai khawatir jika presiden selanjutnya ternyata berbeda haluan dengannya, dan memiliki kecenderungan untuk merubah langkah-langkah strategis nasional.

Oleh karena itu dalam berbagai momen, Jokowi membuat pernyataan-pernyataan sederhana tetapi sangat membingungkan para elite politik nasional.

Dalam momen dengan Golkar, Jokowi memberikan apresiasi kepada Airlangga Hartarto. Begitu juga saat HUT Perindo, kembali pernyataan Jokowi mendukung Prabowo.

jokowiBaca Juga: Jokowi dukung Prabowo. Soal Presiden 2024, Jokowi bilang, ‘kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo’

Pada pertemuan dengan relawan Projo, tak sengaja Jokowi juga memberikan isyarat dukungannya kepada Ganjar Pranowo. Inilah yang membuat lawan politik sulit menebak strategi politik Jokowi untuk Pilpres 2024.

Dan, bola salju pun menggelinding cepat, sehinga mucul relawan-relawan di berbagai daerah yang mendeklarasikan Ganjar capres 2024.

Lantas, bagaimana nasib Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo setelah Jokowi dua kali memberi isyarat untuk Prabowo nyapres 2024?

Baca Juga: Pakar hukum pidana ingatkan majelis hakim soal Susi, jika bohong lagi, hakim tegas jadikan tersangka

Pieter memprediksi hanya Prabowo dan Ganjar yang dapat melumpuhkan kekuatan lawan pada Pilpres 2024. Artinya, Anies sebagai capres Nasdem dapat dipastikan tidak akan memiliki peluang untuk menang.

Di sisi lain, Pieter menganggap manuver Surya Paloh mencalonkan Anies, Andika, dan bahkan Ganjar Pranowo sesungguhnya hanyalah ambisi Politik Nasdem untuk membentuk Koalisi kekuasan 2024.

“Langkah strategis harus diubah untuk memenangkan Pemilu Presiden 2024, dari kelompok-kelompok yang ingin menghambat Indonesia maju. Saat ini pilihan yang paling tepat adalah Prabowo,” pungkas Pieter.***