Anies capres Nasdem mencari pasangan. Pengamat ingatkan salah pilih cawapres bisa ‘bunuh diri’!

photo author
- Sabtu, 29 Oktober 2022 | 18:03 WIB
Ilustrasi. Pengamat mengingatkan Anies Baswedan diingatkan untuk hati-hati dalam memilih cawapres  (instagram@aniesbaswedan)
Ilustrasi. Pengamat mengingatkan Anies Baswedan diingatkan untuk hati-hati dalam memilih cawapres (instagram@aniesbaswedan)

"Dari sisi elektabilitas yang disyaratkan Anies capres Nasdem, Aher sudah teruji," ujar Pangi Syarwi Chaniago.

Aher menjabat Gubernur Jawa Barat selama dua periode, 2003-2008 dan 2008-2013. Sebelumnya, Aher juga pernah menjadi anggota DPRD DKI, 1999-2004.

Baca Juga: Ganjar, Ridwan Kamil dan Gibran ngumpul di Solo ngomongin anak muda

"Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia. Aher sudah punya modal basis massa," ujar Pangi Syarwi Chaniago.

Lalu, dengan kriteria yang dimiliki Aher, dia membantu Anies capres Nasdem dalam menjalankan pemerintahan.

"Aher memenuhi kriteria atau syarat ini. Mereka berdua sama-sama pernah menjabat di pemerintahan sebagai gubernur," ujar Pangi.

Namun di bagian ini, Pangi memberi catatan, duet Anies-Aher masih harus diuji lewat preferensi pilihan publik.

Baca Juga: Dukungan untuk Anies Baswedan meningkat di Bogor hingga peroleh satu juta tanda tangan dari warga

Dari sisi kemampuan membangun dan menjaga stabilitas koalisi, Aher sebagai politisi senior, tentu sudah sangat memahami dinamika politik dalam sebuah koalisi.

"Duet Anies-Aher punya kemampuan untuk menjawab persoalan bangsa di mana Aher punya pendukung akar rumput dengan basis massa yang kuat serta ditopang mesin PKS. Sedangkan Anies, sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta juga punya ceruk pemilih yang kuat serta didukung oleh kinerja yang teruji,” jelas Pangi Syarwo Chaniago.

Pada Pilpres 2019, Aher juga berada di peringkat pertama sebagai cawapres dari PKS untuk dipasangkan dengan capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Namun, dalam perjalanannya, posisi Aher digantikan oleh Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufrie sebagai cawapres 2019, berdasarkan hasil ijtimak  Gerakan Nasioal Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.

Baca Juga: Tenyata hubungan Anies Baswedan - Aher sudah lama mesra

Semua orang, lanjut  Pangi Syarwo Chaniago, bisa melihat dengan jelas prestasi mereka berdua selama menjabat sebagai gubernur. Jakarta dan Jawa Barat adalah miniatur persoalan Indonesia,

"Kompetensi dan kapasitas mereka menjadi modal untuk bertarung. Mereka punya kompetensi untuk mengatasi persoalan-persoalan bangsa yang semakin hari semakin rumit dan berat,” ujar Pangi Syarwo Chaniago.

Jadi, tegas Pangi Syawi Chaniago, kangan main-main soal menentukan Cawapres.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X