Kemenkes dan BPOM diminta segera lakukan mitigasi terkait gagal ginjal akut, DPR: Proses harus dipercepat

JAKARTA INSIDER – Kasus gangguan gagal ginjal akut yang terus meningkat membuat Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diminta untuk segera melakukan mitigasi.

Mitigasi perlu untuk segera dilakukan oleh BPOM sebagai langkah antisipasi kian meluasnya kasus gagal  ginjal akut pada anak-anak di Indonesia.

Meskipun imbauan larangan mengonsumsi obat sirup kecuali daftar yang dinyatakan aman oleh BPOM telah diterbitkna, mitigasi lain masih perlu dibuat untuk mengendalikan meningkatnya kasus gagal ginjal akut.

Baca Juga: Ide jualan laris manis: Resep makaroni sosis telur, enak dan gurihnya nagih

Dikutip JAKARTA INSIDER dari laman PMJNews (27/10/2022), Anggota Komisi IX DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kurniasih Mufidayati meminta migitasi yang harus dilakukan oleh BPOM adalah memperbaiki system yang terpusat pada pengaduan serta pelaporan.

Sistem tersebut harus dibuat dengan akses yang mudah dijangkau kemudian disosialisasikan seluas-luasnya kepada masyarakat.

Tujuannya adalah agar masyarakat bisa dengan cepat melaporkan dugaan kasus gagal ginjal akut pada anak.

Baca Juga: 3 Resep sambal mangga sederhana ala rumahan, pedasnya nagih

Selain itu, data masyarakat yang melaporkan kasus gagal ginjal akut ke fasilitas kesehatan daapt langsung terekam dan mask ke hotline pusat.

"Sistem pelaporan ini harus dibuat proaktif, jangan sampai pasien sudah datang dalam kondisi yang parah.

Proses harus dipercepat, sehingga penanganan bisa lebih cepat dan tidak ada kasus yang tidak terlapor," ujar Kurniasih dalam siaran persnya, Kamis (27/10/2022).

Tak hanya itu, mitigasi lain yang perlu dilakukan menurut Kurniasih adalah menyiagakan serta menyiapkan rumah sakit (RS) tipe A dan B guna untuk menerima pasien dan juga melakukan perawatan kepada pasien.

Baca Juga: Duet Anies AHY pada Pilpres 2024, Surya Paloh: kalau yang baik-baik pasti....

Lalu untuk RS tipe C disiapkan untuk menerima pasien yang memiliki gejala AKI untuk dilakukan pemeriksaan awal maupun pemeriksaan lebih lanjut.

Hal ini menjadi sangat diperlukan mengingat kekhawatiran dan kecemasan yang terus menyelimuti masyarakat saat ini.