Tim kecil NasDem-PKS-Demokrat matangkan format koalisi perubahan pada Pilpres 2024

JAKARTA INSIDER - Partai NasDem membangun komunikasi melalui tim kecil bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat guna menggodok format permainan yang akan dibentuk oleh partai ketiga.

Tim kecil untuk memetakan strategi membangun koalisi pada perhelatan Pilpres 2024 .

Partai NasDem diwakili oleh DPP Partai NasDem Willy Aditya dan Sugeng Suparwoto, PKS diwakili Wakil Ketua Majelis Syuro Mohamad Sohibul Iman, Ketua DPP Polhukam Al Muzammil Yusuf dan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.

Baca Juga: Tak hanya buat sayur, belimbing wuluh memiliki banyak manfaat untuk kesehatan

Dilansir JAKARTA INSIDER dari laman nasdem.id pada Mjnggu (23/10/2022) tentang NasDem membangun komunikasi intensif melalui tim kecil bersama PKS dan Partai Demokrat guna menggodok format koalisi yang akan dibentuk oleh ketiga partai tersebut.

Pertemuan tiga pihak tersebut juga dihadiri oleh Sudirman Said sebagai pihak yang mewakili Anies Rasyid Baswedan yang merupakan bakal calon presiden 2024 dari Partai NasDem.

Dalam pertemuan itu, Partai NasDem mengajak PKS dan Partai Demokrat untuk duduk bersama membahas format perubahan yang akan digagas bersama.

Baca Juga: Surya Paloh, dulu menentang politik identitas kini malah usung Anies Baswedan. Ini kata pengamat

“Ada beberapa hal penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut, seperti kriteria pasangan calon wakil presiden yang cocok untuk mendampingi Anies Rasyid Baswedan,” kata Willy Aditya, Jumat (21/10).

Sebelum menentukan siapa calon terbaik yang paling tepat, maka dibuat terlebih dahulu kriteria dan menentukan pasangan calon presiden-calon wakil presiden. Sehingga dalam proses pengambilan keputusan, ketiga pihak sama-sama satu langkah dan tujuan.

“Dalam eksternal bakal cawapres, setiap partai berhak mengajukan nama baik dari internal partai maupun bukan anggota partai,” ungkap Willy.

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya mengimbau jajarannya untuk tidak bergaya hidup mewah sesuai arahan Presiden Jokowi

Pertemuan itu juga membahas platform dan desain pemerintahan yang ideal di masa mendatang.

“Ketiga pihak sama-sama tertarik untuk menyampaikan pandangannya terkait kebijakan pembangunan dan desain pemerintahan ke depan,”.