Gagal ginjal akut terus meningkat, Anggota DPR meminta pemerintah gencarkan edukasi publik

photo author
- Kamis, 20 Oktober 2022 | 16:00 WIB
Foto Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher yang merespon kasus gangguan ginjal akut. (Instagram.com/ Netty Prasetiyani Heryawan)
Foto Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher yang merespon kasus gangguan ginjal akut. (Instagram.com/ Netty Prasetiyani Heryawan)

JAKARTA INSIDER - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah menggencarkan edukasi publik soal kasus gagal ginjal akut.

Menurut Netty, hal ini penting karena masih banyak masyarakat yang belum mengenali gejala dan tindakan yang harus dilakukan jika anak-anak mengalami gangguan ginjal akut tersebut.

Kemenkes maupun BPOM diminta Netty Politisi PKS ini agar masyarakat memiliki pengetahuan yang benar dari sumber resmi dan bisa mencegah gagal ginjal akut.

Baca Juga: Kasus gagal ginjal pada balita mendekati 50 persen, ternyata ada temuan baru dari Kemenkes !

Dilansir JAKARTA INSIDER dari laman dpr.go.id pada Kamis (20/10/2022) tentang pemerintah diminta gencarkan edukasi publik soal kasus gagal ginjal akut.

“Justru sekarang banyak informasi yang belum tentu benar beredar di masyarakat. Misalnya apakah kasus ini disebabkan paracetamol atau tidak? Komunikasi publik seperti inilah yang harus dikelola dengan baik oleh Kemenkes maupun BPOM, sehingga masyarakat memiliki pengetahuan yang benar dari sumber resmi dan bisa mencegah dampak dari ‘kesimpangsiuran’ informasi itu” kata Netty dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, Selasa, (18/10/2022).

Baca Juga: Top 3 hero marksman terkuat di Mobile Legends, ada Melissa?

Menurut Netty, jika masyarakat tidak mengenali gejala penyakit tersebut, maka penanganan penyakit tersebut akan terlambat dilakukan dan dapat berujung pada kematian.

Diketahui sebelumnya, menurut Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 11 pasien gagal ginjal misterius yang meninggal di Bali tersebut karena terlambat mendapatkan penanganan.

“Oleh karena itu pemerintah harus melakukan sosialisasi mengenai penyakit ini secara masif dengan berbagai strategi dan platform media. Banyak orang tua yang masih menganggap penyakit ini sebagia flu ataupun pilek biasa sehingga penanganannya tak tepat sasaran,” kata Netty.

Baca Juga: Resep tumis tauge tahu praktis dan enak, rekomendasi menu makan siang bersama keluarga

Terakhir Netty meminta agar pemerintah secara ketat mengawasi obat batuk asal India yang diduga menjadi penyebab gagal ginjal pada anak di negara Gambia.

“Meskipun menurut BPOM empat obat sirup tersebut tidak terdaftar di Indonesia, namun harus tetap diawasi ketat jika ada yang mengedarkan. Kita tahu ada banyak obat yang tidak terdaftar di BPOM ataupun kemenkes, tapi bisa beredar luas,” tutup Netty.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: dpr.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X