JAKARTA INSIDER - Perusahaan layanan internet satelit milik Elon Musk, SpaceX, memastikan akan tetap memberikan layanan internet satelit Starlink gratis bagi Ukraina.
Pernyatan ini sekaligus membantah cuitan Elon Musk di akun Twitternya yang menyebut SpaceX akan menghentikan layanan internet satelit Starlink gratis bagi Ukraina.
"Kami tidak dalam posisi untuk melanjutkan sumbangan terminal ke Ukraina, atau mendanai terminal yang ada untuk jangka waktu yang tidak terbatas," ujar Elon Musk dalam cuitannya kala itu.
Diketahui, layanan internet satelit gratis Starlink yang digunakan untuk mendukung perang Ukraina melawan invasi Rusia, telah membebani SpaceX, hingga USD 120 juta untuk sisa tahun 2022 dan sekitar USD 400 juta untuk 12 bulan ke depan.
Baca Juga: Momen saat Jenderal Hoegeng mengkritik habis-habisan polisi yang bergaya hidup mewah
Pada September lalu, Elon Musk mengajukan surat yang isinya meminta pemerintah Amerika Serikat, dalam hal ini Pentagon, untuk menanggung biaya layanan internet satelit Starlink bagi Ukraina. Pentagon tampaknya menyetujui permohonan Elon Musk.
" ... meskipun Starlink masih merugi & perusahaan lain mendapatkan miliaran dolar, kami akan terus mendanai pemerintah Ukraina secara gratis," cuit Elon Musk dalam akun twitternya pada 16/10/2022.
Presiden SpaceX, Gwynne Shotwell, mengatakan pada saat itu, perusahaan telah mengerjakan proyek Starlink selama berminggu-minggu sebelum Mykhailo Fedorov, Menteri Transformasi Digital Ukraina meminta bantuan melalui akun twitternya.
Pada 28 Februari 2022, terminal Starlink yang pertama berhasil dibangun.
Baca Juga: Gantikan Teddy Minahasa sebagai Kapolda Jatim, berikut perjalanan karir Irjen Toni Harmanto
Pada awal April 2022, SpaceX dan USAID mengumumkan kemitraan publik-swasta dengan mengirimkan 5.000 terminal Starlink ke Ukraina, di mana 3.000 di antaranya disediakan langsung oleh SpaceX.
Hingga saat ini, SpaceX telah membangun sekitar 20.000 terminal Starlink di Ukraina.
Layanan internet Starlink SpaceX adalah jaringan broadband berbasis ruang angkasa yang bertujuan menyediakan akses global internet berkecepatan tinggi. Akses internet ini menggunakan satelit di orbit.
Baca Juga: Bukan Bayraktar TB2, Drone Aksungur Made In Turki jadi incaran dunia kece andalan militer Turki