Tepis isu Anies Baswedan berdampak negatif bagi NasDem, Hermawi Taslim akhirnya buka suara

photo author
- Selasa, 11 Oktober 2022 | 16:09 WIB
Anies Baswedan. Hermawi Taslim menepis isu yang beredar bahwa Anies Baswedan membawa dampak negatif usai diusung menjadi capres NasDem di Pilpres 2024. (Instagram/@aniesbaswedan)
Anies Baswedan. Hermawi Taslim menepis isu yang beredar bahwa Anies Baswedan membawa dampak negatif usai diusung menjadi capres NasDem di Pilpres 2024. (Instagram/@aniesbaswedan)

JAKARTA INSIDER - Ketua DPP Partai NasDem Hermawi Taslim akhirnya membuka suara menepis isu yang menyeret nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan adanya aksi pembusukan yang dilakukan oleh beberapa orang bekas kader NasDem, termasuk Ni Luh Djelantik.

Aksi pembusukan ini mencuat usai Anies Baswedan diusung menjadi capres NasDem untuk maju di Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: Diduga mencemarkan nama baik, Denise Chariesta dilaporkan Farhat Abbas kasusnya sudah masuk ke Polda

Disebut-sebut, keberadaan Anies Baswedan di NasDem ini bakal berdampak negatif bagi partai yang diketuai oleh Surya Paloh itu.

Hermawi Taslim menegaskan, Partai NasDem justru mendapatkan dampak positif dari deklarasi Anies Baswedan sebagai capres.

Atas deklarasi tersebut, NasDem saat ini makin diminati oleh banyak orang.

Baca Juga: Moskow beri ancaman tegas pada Washington: jika ingin perang selesai, berhenti kirim senjata untuk Kyiv!

“Saat ini, banyak orang yang mendaftar jadi bakal calon legislatif (bacaleg) NasDem. Sudah ada 240 persen yang mendaftar dari jatah bacaleg untuk NasDem,” kata Ketua dalam diskusi bertopik ‘Indonesia Memanggil’ yang dilakukan oleh Relawan Al Insan, sebagaimana dikutip JAKARTA INSIDER dari KBA News pada Selasa (11/10/2022).

Menurut Hermawi Taslim, sejak peristiwa deklarasi Anies itu, ribuan orang mendaftar menjadi calon anggota NasDem.

Ia membeberkan, NasDem memilih Anies Baswedan sebagai capres berdasarkan tiga kriteria.

Baca Juga: Catat! OJK tegas larang Debt Collector gunakan kekerasan saat tagih utang

Pertama, capres haruslah lebih muda dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Ketiga kriteria itu adalah, calon haruslah seorang muda. Minimal dia lebih muda dari Presiden sekarang. Kita tentunya tidak ingin presiden tua yang tentunya kurang punya semangat,” katanya.

Kedua, capres harus berpendidikan tinggi dengan intelektuslitas yang bisa diandalkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: KBA News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X