Dunia Internasional sebut Putin putus asa atas kekalahan di Kiev lalu caplok wilayah Ukraina

photo author
- Minggu, 2 Oktober 2022 | 12:39 WIB
Vladimir Putin Presiden Rusia  (Newsweek )
Vladimir Putin Presiden Rusia (Newsweek )

JAKARTAINSIDER – Dua wilayah Ukraina resmi bergabung dengan Rusia, hal ini sudah di patenkan Putin tanggal 27 September lalu.

Namun, Dunia Internasional sebut ini merupakan tanda tanda Putin putus asa atas kekalahan pasukan militer Rusia di Kiev.

Akibat kalah dengan gempuran Kiev, Rusia lalu umumkan dua wilayah Ukraina bergabung dengan Rusia.

Hal ini disebutkan bahwa Putin telah putus asa dan kehabisan akal.

Karena Perang yang berlangsung selama lebih dari tujuh bulan ini telah menyebabkan banyak kerugian tak hanya bagi Kyiv dan Moskow tapi juga dunia.

Hingga kini masih belum muncul tanda-tanda perang akan berakhir. Putin malah mengeluarkan dekrit mobilisasi pasukan cadangan parsial ketika pergerakan pasukan Rusia di Ukraina mengalami kemunduran.

Tentara Rusia bahkan kehilangan wilayah pendudukannya setelah mendapat perlawanan sengit dari pasukan Ukraina di beberapa titik.

Berikut adalah tanda tanda bahwa Putin mulai putus asa :

1. Buru buru akui wilayah Ukraina

Putin juga buru-buru mengakui kemerdekaan dua wilayah Ukraina, yakni Zaporizhzhia dan Kherson, pada Kamis 29 September 2022.

Kedua wilayah itu tengah dalam kontrol pasukan Rusia dan menjadi target pencaplokan Negeri Beruang Merah.

Namun,banyak keganjilan terjadi dalam penyelenggaraan referendum ini. Ribuan warga diketahui telah kabur dari daerah tersebut akibat perang.

Tak hanya itu, pasukan Rusia juga menghampiri warga dari pintu ke pintu untuk mengintimidasi warga Ukraina agar memberikan suara.

Sejumlah pengamat menganggap langkah Putin yang buru-buru ini dilakukan demi menyembunyikan situasi sebenernya di medan perang, di mana mental dan pergerakan pasukan Rusia semakin lesu.

2. Putin ancam adanya Nuklir

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: CNN International, Telegram Kedutaan Besar Rusia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X