Warganya kabur dengan tiket memborong tiket perjalanan keluar dari Rusia.
Pemandangan bandara Rusia penuh dengan calon penumpang pria. Mereka ‘kabur’ ke negara-negara tetangga seperti Armenia, Azerbaijan, dan Kazakhstan.
Pengumuman wajib militer ini juga memicu demonstrasi besar. Pemerintah merespons aksi itu dengan menangkap peserta aksi.
“Informasi soal heboh di bandara dan sebagainya sangat dibesar-besarkan. Ada banyak informasi palsu soal ini,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dikutip dari Reuters Minggu, 2 Oktober 2022.
“Kami harus sangat berhati-hati soal ini agar tak menjadi korban informasi palsu soal masalah ini,” dia menambahkan.
Namun, Peskov tak menolak bakal ada mobilisasi pasukan ke Ukraina.
“Operasi khusus mulai memenuhi tujuan di Ukraina. Sekarang, kita secara de facto berhadapan dengan blok NATO dengan semua kemampuan logistik mereka,” ujar Peskov.
Dia juga membantah konflik di Ukraina disebut perang. Peskov bersikukuh tindakan Rusia merupakan operasi militer khusus, bukan perang.
“Eksodus” warga ini terjadi tak lama setelah Presiden Valdimir Putin memerintahkan wajib militer yang memungkinkan perekrutan warga menjadi tentara cadangan untuk berperang di Ukraina.
Banyak warga laki-laki Rusia di usia wajib militer memilih kabur ke luar negeri karena takut direkrut untuk berperang di Ukraina.
Fenomena kabur itu tampak di dua jalur, yaitu darat dan laut. Mereka yang memilih via udara langsung berangkat ke bandara, dan menyebabkan tiket dari Rusia habis terjual.***
Artikel Terkait
Inginkan otonomi penuh, ini alasan 4 wilayah Ukraina ingin segera gabung Rusia