Belum reda kasus Masha Amini, Presiden Iran Ebrahim Raisi tuduh barat sebagai provokator

photo author
- Sabtu, 1 Oktober 2022 | 09:54 WIB
Potret ilustrasi wanita Iran (Alarabiya )
Potret ilustrasi wanita Iran (Alarabiya )

JAKARTAINSIDER- Kasus kematian Masha Amini menjadi salah satu kasus terbesar saat ini di Iran.

Belum reda kasus Masha Amini, Presiden Iran Ebrahim Raisi sebut tuduh barat sebagai Provokator rusuh nya Iran pada hari ini.

Presiden Ebrahim Raisi ungkap bahwa Barat turut ikut campur dan memprovokatori masyarakat dan wanita Iran saat Ini.

Kedutaan Besar Iran sebut bahwa hal ini membuat Iran khususnya para wanita Iran merasa sedih.

Kedutaan Besar Iran menyatakan pemerintah akan usut tuntas kasus kematian yang memicu protes di seluruh negeri tersebut.

Menurut Kedutaan Besar Iran, beberapa tim investigasi dan pencari fakta khusus dibentuk oleh pemerintah untuk mengklarifikasi semua aspek insiden ini dan menemukan kebenaran dari peristiwa tersebut.

Tim yang dimaksud disebut telah melakukan penelitian lapangan, eksperimen ilmiah, meninjau catatan medis, memintai keterangan orang-orang dan pihak-pihak yang relevan mengenai kematian Amini ini, hingga meninjau rekaman CCTV.

Masha Amini adalah seorang perempuan Iran yang di duga meninggal karena disiksa oleh polisi Iran di dalam tahanan.

Ia ditahan oleh polisi Iran karena pakaiannya tidak memenuhi aturan cara berpakaian di Iran.

Iran memberlakukan aturan berpakaian secara ketat untuk wanita. Kematiannya memicu demonstrasi besar pertama oleh oposisi di jalan-jalan Iran. Ini adalah protes terbesar sejak krisis kenaikan harga pada 2019

Demo Iran akibat kematian aktivis Masha Amini, 22 tahun terus membara di sejumlah kota.

 Kelompok hak asasi manusia mengatakan sedikitnya 83 orang tewas dalam dua pekan terakhir.

Kedutaan Besar Iran mengutip Menteri Dalam Negeri negara tersebut menegaskan, hasil penyelidikan awal dan laporan yang dibuat oleh Rumah Sakit Kasra membuktikan bahwa tidak ada tindakan kekerasan dan pukulan apapun terhadap Masha Amini.

Meskipun jumlah korban tewas meningkat akibat demo Iran dan pihak berwenang melakukan tindakan keras, video yang diposting di Twitter menunjukkan demonstran pantang mundur.

Mereka menyerukan jatuhnya sejumlah ulama di Teheran, Qom, Rasht, Sanandaj, Masjed-i-Suleiman dan kota-kota lain.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: Alarabiya News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X