JAKARTAINSIDER – Setelah kalah dari Ukraina, Vladimir Putin mempunyai kebijakan baru yakni merekrut secara paksa 300 anggota pasukan cadangan militer.
300 anggota pasukan cadangan Militer Rusia ini sudah mulai lakukan latihan perang.
300 anggota ini mulai lakukan latihan perang dan siap untuk berperang bela negara melawan Ukraina, meskipun banyak dari mereka yang tak ingin.
Hal ini telah di sampaikan secara resmi oleh pihak kementerian pertahanan Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan tentara-tentara cadangan yang baru saja dipanggil untuk bertugas.
Hal ini menyusul perintah mobilisasi militer yang diumumkan Presiden Vladimir Putin, telah memulai latihan tempur di pangkalan Armada Baltik Rusia.
Pihak Kementerian Pertahanan Rusia juga menyampaikan melalui telegram resminya yakni, menyebut latihan tempur telah dimulai untuk tentara cadangan Rusia yang direkrut di wilayah Kaliningrad.
Kaliningrad adalah wilayah Rusia yang sangat termiliterisasi di pantai Laut Baltik dan tidak berbagi perbatasan darat dengan Rusia.
Kaliningrad justru berbatasan langsung dengan Lithuania dan Polandia, yang menyatakan dukungan untuk Ukraina dalam konflik dengan Moskow.
“ pasukan militer yang di rekrut sudah memenuhi syarat dan siap untuk melakukan pelatihan bela negara “ ungkap kepala kementrian Pertahanan Rusia di kutip dari laman Reuters Rabu 28 September 2022.
Selain itu, warga yang dipanggil dari pasukan cadangan memulihkan keterampilan mereka dalam pengoperasian dan pemeliharaan senjata, peralatan militer dan peralatan khusus,” sambungnya.
Latihan-latihan juga dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menembak dan mempersiapkan para personel militer agar ‘percaya diri di medan perang’.
Putin memerintahkan mobilisasi militer parsial pekan lalu, yang diketahui merupakan mobilisasi militer pertama Rusia sejak Perang Dunia II.
Mobilisasi itu bisa memicu pengerahan ratusan ribu warga Rusia untuk bertempur di Ukraina, di mana Moskow melancarkan invasi sejak 24 Februari lalu.
Kaliningrad yang merupakan daerah kantong Rusia di pantai Baltik yang terletak di antara anggota NATO dan Uni Eropa – Polandia dan Lithuania, Rusia memiliki kehadiran militer yang signifikan.
Artikel Terkait
Kremlin mengumumkan pemungutan suara, untuk mencaplok sebagian Ukraina