Sikapi ucapan WHO akhir pandemi didepan mata, legislator PKS bilang begini

photo author
- Rabu, 21 September 2022 | 19:50 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Dr Kurniasih Mufidayati (Sumber : kanal resmi PKS)
Anggota Komisi IX DPR RI Dr Kurniasih Mufidayati (Sumber : kanal resmi PKS)

JAKARTA INSIDER - Terkait penyataan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus yang menyebut akhir pandemi di depan mata. Begitu juga parameter angka kematian tekanannya saat ini paling rendah sejak Maret 2020. Meski begitu WHO menyebut akhir pandemi belum bisa dipastikan.

Menyikapi hal itu, anggota Komisi IX DPR RI Dr Kurniasih Mufidayati yang mengungkapkan pihaknya pernah menekankan kepada pemerintah untuk membuat peta jalan peralihan pandemi menuju endemi.

Lewat peta jalan yang jelas ini, harus ada capaian-capaian yang terukur dan kesiapan Indonesia jika pada saatnya nanti WHO mengumumkan akhir dari pandemi Covid-19.

WHO juga mengingatkan setidaknya ada enam kebijakan singkat untuk mengakhiri pandemi Covid-19.

Baca Juga: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) prediksi puncak COVID-19 di Ukraina pada bulan Oktober

Enam kebijakan itu adalah vaksinasi, melakukan testing dan sequencing, memastikan sistem kesehatan untuk pelayanan Covid-19, mempersiapkan lonjakan kasus, melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian, serta menyampaikan informasi terkait Covid-19 kepada masyarakat.

“Beberapa kebijakan singkat tersebut bisa dielaborasi menjadi indikator khusus yang diterapkan di Indonesia mengingat situasi dan kondisi di Indonesia juga berbeda dengan negara lain. Sehingga jika pada saatnya status pandemi dicabut oleh WHO, Indonesia bisa menjalani transisi dengan baik,” ungkap Kurniasih dalam keterangannya, Senin (19/09/2022). seperti dikutip JAKARTA INSIDER dari akun resmi PKS.

Saat ini catatan yang masih ada terkait cakupan vaksinasi booster. Hingga 18 September 2022, cakupan vaksinasi booster masih 26,68 persen. Kurniasih meminta sampai dinyatakan pandemi berakhir, setidaknya cakupan vaksinasi booster mencapai angka 70 persen.

Baca Juga: Kompetisi pilpres 2024 makin panas, Anies Baswedan bertemu Yenni Wahid di Balai Kota DKI Jakarta

“Jadi statemen WHO bahwa akhir pandemi di depan mata bukan justru mengendorkan banyak sisi tapi beberapa indikator yang penting harus dikejar ketertinggalannya seperti cakupan vaksinasi booster,” ujar Kurniasih.

Kurniasih mengungkapkan, jika status pandemi diubah menjadi endemi artinya penyakit Covid-19 tidak hilang. Sehingga tata laksana testing, tracing dan perawatan di rumah sakit tetap harus dijalankan.

“Kita optimistis bahwa akan ada titik akhir dari pandemi Covid-19 namun penyakit ini tidak hilang sehingga tata laksana penanganan sampai perawatan harus jadi protokol tetap di fayankes,” kata Kurniasih.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dyan Putra

Sumber: PKS.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X