JAKARTA INSIDER - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan puncak peningkatan kasus COVID-19 di Ukraina pada bulan Oktober.
Sehingga kemungkinan membuat sejumlah rumah sakit setempat mendekati ambang batas kapasitas mereka.
Tak hanya Covid-19, WHO juga menyoroti penyakit polio. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Senin (19/9/2022), seperti dikutip JAKARTA INSIDER dari NDTV.
“Kami sekarang melihat peningkatan kasus COVID-19 di Ukraina. Kami memproyeksikan penularan dapat memuncak pada awal Oktober dan rumah sakit dapat mendekati ambang batas kapasitas mereka,” kata Ghebreyesus kepada konferensi Komite Regional WHO untuk Eropa di Tel Aviv.
"Kekurangan oksigen diprediksi karena sumber pasokan utama berada di bagian negara yang diduduki," katanya.
Oksigen sangat penting untuk pasien dengan berbagai kondisi, termasuk COVID-19 serta bagi mereka yang memiliki penyakit kritis lainnya yang berasal dari komplikasi kehamilan, persalinan, sepsis, cedera, dan trauma.
Invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari telah sangat berdampak pada kesehatan, WHO mengkonfirmasi lebih dari 500 serangan terhadap infrastruktur kesehatan di sana, yang mengakibatkan sekitar 100 kematian.
Ghebreyesus juga mengatakan perang dapat meningkatkan penyebaran polio.
"Kami juga sangat prihatin dengan potensi penyebaran polio secara internasional karena kesenjangan dalam cakupan imunisasi dan pergerakan populasi massal terkait dengan perang," katanya.
Seperti diketahui, Ukraina memiliki cakupan vaksinasi yang rendah untuk COVID-19 dan polio, penyakit menular yang utamanya menyerang anak-anak dan bisa menyebabkan kelumpuhan serta kematian dalam kasus yang jarang terjadi. 2 kasus polio dilaporkan di Ukraina pada tahun 2021.
Tahun ini, negara-negara seperti Israel, Inggris, dan AS juga melaporkan penularan polio di kota-kota besar, hal itu dapat meningkatkan kekhawatiran tentang penyebaran infeksi lebih luas.***
Penulis : Lucky Septian