Namun demikian, pemilihan Pejabat Gubernur DKI Jakarta tidaklah semata-mata aspek Chemistry yang menonjol. Aspek lain, seperti misalnya aspek putra daerah atau yang lainnya juga ikut menjadi faktor penentu.
"Di sinilah terbuka peluang bagi Marullah Matalli dan Bachtiar untuk dipilh oleh Presiden Jokowi menjadi Pejabat Gubernur DKI Jakarta" jelas Burhanuddin.
Burhanuddin mengingatkan kepada siapa pun yang terpilih tidak terseret atau diseret dalam konstelasi elektoral 2024.
Baca Juga: Calon kuat pilpres 2024 mulai nampak, Anies Baswedan: inilah kenapa kita perlu kolaborasi
"Jangan lupa, seorang Pejabat Gubernur pasti punya nafsu politik yg bisa datang dari hati nurani nya mau pun dari pesanan pihak lain.Artinya insentif untuk populer dan masuk ke gelanggang politik sangat terbuka lebar", ujar Burhanuddin.
Lebih lanjut dikatakan jika Pejabat Gubernur punya kewenangan yang sama dengan kepala daerah secara definitif dan memaksimalkan perannya selama setahun atau dua tahun, mereka bisa menjadi calon kuat dalam Pilkada serentak 2024.
"Seruan agar tidak terseret atau diseret dalam konstelasi elektoral mesti datang dari dua pihak, DPRD DKI dan Pemerintah Pusat. Pada intinya, mereka adalah pejabat publik yang posisinya netral dan harus mengedepankan kepentingan publik", tegas Burhanuddin. ***
Artikel Terkait
Anies Baswedan maju pemilihan pilpres 2024, ada apa Yenni Wahid ke Balaikota DKI Jakarta?
Kompetisi pilpres 2024 makin panas, Anies Baswedan bertemu Yenni Wahid di Balai Kota DKI Jakarta
Ajang pilpres 2024 makin dekat, Anies Baswedan: Jakarta kota literasi
Calon kuat pilpres 2024 mulai nampak, Anies Baswedan: inilah kenapa kita perlu kolaborasi
Masjid dipakai kampanye Anies Baswedan, Ade Armando: sudah membuat marah Walikota Malang
Hasil akhir polling Ferdinand Hutahaean, Anies Baswedan tetap unggul
Presiden Jokowi: kita tidak pernah bicara 450VA dihapus!