JAKARTA INSIDER - Memasuki satu tahun penyerangan Rusia ke Ukraina sejak akhir 2022, perang belum menunjukkan akan berhenti.
Sementara Rusia terus menggempur, Ukraina meminta bantuan dari Blok Barat untuk dipasok senjata.
Namun upaya Blok Barat bantu Ukraina lewat pasokan senjata justru di ejek oleh Rusia.
Mereka menyebut Ukraina menerima sebagian besar senjata usang dari Barat hanya untuk dihancurkan oleh pasukan Rusia, kata Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB Rabu (8/2) waktu setempat.
"Ukraina menerima sebagian besar senjata usang yang dihancurkan oleh tentara Rusia, sementara tentara NATO dimodernisasi dan pembuat senjata Barat menerima keuntungan berlebih, sambil menidurkan pembayar pajak dengan kebutuhan untuk mendukung Ukraina," katanya dikutip dari laman Tass.
Baca Juga: Rusia ultimatum, Ukraina akan menderita jika Inggris atau negara Barat memasok pesawat jet tempur
Nebenzya juga menggarisbawahi bahwa Ukraina telah berubah menjadi semacam tempat uji coba di mana jenis senjata baru sedang diuji, dimodifikasi, dan ditingkatkan dengan mengorbankan nyawa Rusia dan Ukraina.
"Bagaimana pembuat senjata bisa menolak peluang dan keuntungan seperti itu?" ungkap Nebenzya.
Diketahui, Jerman, salah satu yang mendukung Ukraina akhirnya mengirim tank Leopard 1 ke Ukraina setelah didesak NATO karena sebelumnya menolak hal tersebut.
Baca Juga: Innalillahi keluarga Anang Hermansyah tiba-tiba kumpul, sampaikan kabar duka soal Ashanty: Doanya...
Dilansir dari laman The Drive, tank Leopard 1 berfungsi sebagai tank tempur utama Jerman Barat untuk sebagian besar tahun 1960-an dan 1970-an, sebelum digantikan oleh Leopard 2, yang memiliki meriam utama 120mm baru.
Tank Leopard 1 Jerman terakhir ditarik pada tahun 2003.***