JAKARTA INSIDER – Musibah bencana alam berupa gempa bumi yang mengguncang Turki kini menjadi sorotan publik dari berbagai penjuru dunia.
Apalagi, guncangan gempa yang memporak-porandakan Turki itu banyak sekali menelan korban jiwa.
Gempa bumi yang bertitik fokus guncangan di dekat perbatasan Turki dan Suriah tidak hanya mengguncang dua negara tersebut.
Baca Juga: Sebelum Verrell Bramasta, ternyata sejumlah artis ini telah bergabung ke PAN
Melainkan negara Timur Tengah lain seperti Mesir, Irak, dan Yunani turut merasakan dahsyatnya getaran bencana alam yang mengguncang negara Erdogan.
Namun di tengah kalang kabut runtuhnya bangunan dan tewasnya ribuan korban, justru terjadi sesuatu yang semakin memperkeruh situasi dan kondisi Turki.
Kabar terbaru dari jumlah korban guncangan gempa Turki dan Suriah kini tengah mencapai angka 21 ribu jiwa.
Baca Juga: Anies Baswedan diprediksi menang Pilpres 2024 jika berpasangan dengan sosok ini
Dengan banyaknya korban yang berjatuhan itu, rupanya ada percikan kemarahan dari rakyat Turki terhadap pemerintah setempat.
Hal itu berkaitan dengan tindakan evakuasi oleh pemerintah yang dinilai rakyat Turki lambat memberikan pertolongan pada korban yang terdampak gempa.
Selain penanganan dari tim evakuasi yang dinilai lambat, faktor lain seperti kondisi cuaca setempat juga menghambat proses penanganan korban terdampak gempa.
Rakyat khawatir hawa dingin yang melanda Turki akan semakin menambah korban jiwa akibat tak punya tempat berlindung dan mendapatkan air minum.
Baca Juga: Kisah haru bocah 2 tahun dari gempa Turki, bertahan hidup 44 jam tertimpa reruntuhan
"Hawa dingin yang saat ini melanda, menghambat pencarian ribuan orang yang masih tertimpa bangunan dan mengancam korban gempa lain yang tak memiliki tempat berlindung serta air minum," tulis Instagram @cnbcindonesia dalam unggahanya, dikutip JAKARTA INSIDER, Jumat, 10 Februari 2023.