JAKARTA INSIDER – Gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,4 mengguncang Kota Jayapura, Kamis (9/2/2023) petang sekira pukul 15.28 WIT.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan empat warga meninggal dunia dan sejumlah bangunan mengalami kerusakan akibat gempa ini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura Asep Khalid dalam keterangan tertulis diterima Antara di Jakarta, Kamis, menjelaskan keempat korban ditemukan dari puing bangunan kafetaria yang roboh oleh guncangan gempa bumi.
Asep menuturkan letak cafetaria tersebut berada di atas perairan di kawasan Kota Jayapura, sehingga proses evakuasi dilakukan oleh tim ahli untuk menyelam.
Baca Juga: Klub 'Sultan' Rans Nusantara FC kalah 1-2 dari Arema FC, turun ke peringkat 17
"Kafe ada yang roboh dan di situ ada empat meninggal. (Para korban) Ada di kafe, guncangan lalu roboh. Roboh lalu (para korban) tertindih. Langsung jatuhnya ke laut bangunannya. Bangunannya ada di pinggir talud," ujar Asep.
Asep juga melaporkan bahwa beberapa bangunan seperti rumah, fasilitas umum, dan fasilitas kesehatan, mengalami kerusakan.
Beberapa pasien RSUD Kota Jayapura turut diungsikan ke halaman gedung untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Keluar-keluar betul. Semuanya (pasien) di luar," jelas Asep.
Baca Juga: Seismolog AS prediksi banyaknya korban gempa maut Turki dan Suriah disebabkan hal ini
Akibat gempa, sedikitnya 300 pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dok II Jayapura dievakuasi ke halaman rumah sakit.
Direktur RSUD Dok II, dokter Anton Motte mengaku 300 pasien tersebut dievakuasi karena bangunan rumah sakit mengalami keretakan serius akibat gempa Jayapura.
"Ada delapan ruangan pelayanan kami yang mengalami retak serius, sehingga kami putuskan untuk mengevakuasi mereka ke halaman rumah sakit. Data yang saya terima ada 300 pasien," ungkap Motte, Kamis (9/2/2023) malam.
Ruangan pelayanan yang mengalami keretakan serius antara lain ruang kebidanan, ruang anak, ruang ICU, ruang UGD dan ruang OKA.