Baca Juga: Siap bantu korban terdampak gempa maut di Turki, Muhammadiyah berangkatkan 29 relawan medis
Menurut Jokowi, selama 1 abad ini, NU telah memberikan warna yang luar kepada negara ini. Hal itu dilihat dari keislaman dan keindonesiaan, keislaman dan kebangsaan, persatuan dan kesatuan serta kerukunan dalam keberagaman yang ada di organisasi NU.
"Terima kasih atas peran NU kepada bangsa dan negara," ujar Jokowi.
Jokowi menyebut, memasuki abad kedua, diharapkan NU makin kokoh. Menjadi teladan dalam keislaman yang moderat, memberikan contoh hidup adat Islam yang baik, menjunjung akhlakulqarimah dan adat ketimuran. Tata krama unggah-ungguh, etika yang baik dan adab yang baik.
Di tengah gelombang perubahan, Presiden menekankan agar NU tetap terdepan dalam membaca gerak zaman, membaca perkembangan teknologi dan transformasi ekonomi, serta menjaga tatanan sosial yang adil dan beradab.
Baca Juga: Timeline gempa bumi terburuk di Turki sejak tahun 1999, ada yang telan 17 ribu orang tewas
“Saya berharap, lembaga pendidikan di NU agar mempersiapkan nahdiyin-nahdiyin muda yang menguasai iptek terbaru, menguasai teknologi digital yang berkembang pesat, dan mampu menjadi profesional-profesional yang unggul."
"Selain itu, saya juga berharap agar NU merangkul dan memberi perhatian serius kepada generasi muda agar tetap mengakar kuat kepada tradisi dan adab ahlussunnah wal jamaah dan terus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” tandasnya.
Turut hadir dalam acara ini Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Panglima TNI Yudo Margono, dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Hadir pula tokoh-tokoh nasional seperti Megawati Soekarnoputri, Jusuf Kalla, dan Ketua Umum PB NU, Yahya Cholil Staquf, dan organisasi-organisasi sayap NU, seperti Pagar Nusa, Banser, GP Ansor, Muslimah NU, dan Fatayat NU.***