JAKARTA INSIDER – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ungkap penyebab meninggalnya korban akibat Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) di Jakarta, Rabu (1/2).
Menurutnya, penyebab utama korban GGAPA meninggal dunia adalah mengonsumsi jenis obat sirup bemerk Praxion.
Dimana si korban GGAPA yang meninggal tersebut mendapatkan obat tersebut dengan membelinya di apotek.
"Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sampel obat dan darah pasien," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Di tahun ini, tercatat ada satu kasus yang terkonfirmasi mengalami GGAPA dan satu kasus suspek.
Satu kasus GGAPA yang terkonfirmasi oleh Dinkes DKI Jakarta adalah seorang anak yang masih berusia satu tahun.
Bermula saar korban mengalami demam dan diberikan obat sirup penurun demam merk Praxion yang dibelinya di apotek pada 25 Januari lalu.
Baca Juga: Terapkan hal ini sebagai cara sederhana mengurangi risiko Kanker
Kemudian 3 hari setelahnya pasien malah mengalami batuk, demam, pilek dan juga tak bisa buang air kecil.
Orang tuanya pun langsung membawanya ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Tiga hari berselang, pasien akhirnya harus dirujuk ke Rumah Sakit Adhyaksa agar mendapat perawatan yang lebih maksimal.
Dikarenakan ada gejala GGAPA, kata Syahril, maka pihak rumah sakit memutuskan untuk merujuk pasien ke RSCM. Tapi keluarga menolak dan meminta pulang.
Pada 1 Februari 2023 orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD dan pasien sudah mulai buang air kecil.
Baca Juga: Pekan ke-20 Liga Spanyol: Rapor merah Real Madrid dan kekokohan Barcelona di puncak klasemen