Baca Juga: Pemain Real Madrid Vinicius Junior kembali mendapat perlakuan rasis dari suporter Atletico Madrid.
Statement dari Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman itu banyak menuai tanggapan dari netizen.
Beberapa diantaranya membandingkan kasus kecelakaan yang melibatakan Mahasiswa UI dan Pensiunan Polri dengan kasus kecelakaan yang menewaskan seorang remaja saat membuat konten menghentikan truk.
"Anak2 yg menabrakkan diri ke truk demi konten jg sopirnya jd tersangka tuh," ucap salah satu netizen.
"Beda cerita kalau yg jadi pak eko sopir truk, bus, angkot dsb," ucap netizen yang lainnya.
"Dulu ada kejadian..motor nabrak mobil dr blakang..eh jd tersangka sopir mobilnya..trus bocil ngadang truck..yg jd tersangka sopir nya jg..klo ini beda yah..," ucap netizen lain.
Baca Juga: Venna Melinda tolak permintaan Ferry Irawan untuk bertemu, Polda Jatim tegaskan tak ada kata damai
Dalam komentar pada unggahan tersebut juga netizen mempertanyakan pensiunan Polri yakni AKBP purn Eko Setia Budi Wahono yang seharusnya menjaga jarak aman agar bisa mengerem kendaraannya.
"Eh tapi bukannya harusnya si pak E juga jaga jarak ya dlm berkendara ya? Klo dia gak kenceng dan jaraknya sesuai harusnya bisa nge rem. CMIIW," tulis netizen di kolom komentar yang sama.
Komentar dalam unggahan tersebut juga diisi oleh tulisan-tulisan yang bernada sarkas.
"Ingat rekayasa kasus Sambo? Ingat donk," tulis salah satu netizen pada unggahan akun Instagram @memomedsos.
"Mantappp pak pol the best lah wkwkw," tulis netizen lainnya.***