"Mengingat adanya potensi hujan ekstrem karena wilayah Indonesia masih dalam periode puncak musim penghujan, BNPB mengimbau kepada warga masyarakat dan pemerintah daerah khususnya yang berada di wilayah rawan bencana banjir untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir," katanya.
Warga diminta dapat dengan rutin membersihkan saluran air agar tidak tersumbat oleh sampah.
BPBD sendiri menyiapkan jalur evakuasi dan tim siaga bencana tingkat desa atau kampung.
"Warga diingatkan memperoleh informasi cuaca secara aktual dari lembaga yang berwenang," katanya.
Jika terjadi hujan menerus selama lebih dari satu jam dan jarak pandang terbatas kurang dari 100 meter, maka masyarakat sekitar daerah aliran sungai dan lereng tebing melakukan evakuasi mandiri.
Evakuasi mandiri untuk mengurangi risiko terdampak banjir atau tanah longsor.
Selain Bireun, Pidie, Pidie Jaya dan Bireuen juga dilanda banjir dan berlangsung hingga Minggu (22/1/2023).
Banjir di beberapa daerah di Kabupaten Aceh Timur terjadi pada Sabtu (21/1/2023) pukul 07.00 WIB.
Hujan deras yang terjadi sejak Jumat menyebabkan debit air Sungai Simpang Jernih meluap.
Dua desa atau gampong, yaitu Desa Pante Kera dan Rantau Pajang, di Kecamatan Simpang Jernih terendam banjir.
Sebanyak 104 KK terdampak dan 5 KK mengungsi saat banjir dengan tinggi muka air 40 – 80 cm menggenangi rumah warga.***