Abman menegaskan, bahwa tempat pengungsian warga tersebut didirikan karena dampak dari banjir rob.
"Bukan karena gempabumi dengan skala magnitudo (M) 7.1 yang mengguncang pada Rabu (18/1) pukul 13.06 WIB, atau sesaat sebelum kemudian terjadi banjir rob," katanya.
Abman juga memastikan bahwa banjir rob tersebut terjadi karena faktor cuaca, bukan dipicu oleh gempabumi.
Baca Juga: Cak Nun ngaku disidang, buntut sebut Jokowi Firaun, Gibran angkat bicara
"Itu dua hal yang berbeda. Jadi rob ini memang terjadi bersamaan, sesaat setelah gempabumi. Namun bukan karena gempa, melainkan faktor cuaca," katanya.
BMKG sendiri sebelumnya sudah memberikan informasi tentang adanya potensi banjir rob.
Mengingat adanya pengungsi, BPBD Kabupaten Halmahera Utara telah memberikan bantuan kebutuhan dasar.
Mulai makanan, logistik lainnya dan peralatan yang dibutuhkan selama di pengungsian.
Baca Juga: Olena Zelenska, Ibu Negara Ukraina pidato perdamaian pada forum dunia. Ini poin-poinnya!
BPBD Kabupaten Halmahera Utara juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membuat tanggul penahan ombak dari kantong berisi pasir.
BPBD juga sudah melakukan pembersihan puing bangunan yang rusak akibat banjir rob.
Ada pun akibat gempabumi M 7.1 menyebabkan enam unit rumah rusak.
Enam rumah yang rusak itu masing - masing dua unit di Desa Sabatai Tua, Kecamatan Morotai Selatan.
Baca Juga: Buntut dari kasus KDRT yang menimpanya, benarkah Venna Melinda alami gangguan psikis?
Sedangkan empat unit rumah lainnya yang rusak ada di Desa Sangowo Barat, Kecamatan Morotai Timur, Kabupaten Morotai.