JAKARTA INSIDER - Korban tewas dalam serangan rudal Rusia yang menghantam sebuah apartemen di Dnipro, Ukraina, bertambah menjadi 40 orang.
Serangan rudal Rusia yang terjadi pada Minggu (15/1/2023) waktu setempat merobohkan apartemen berlantai sembilan dimana sekitar 1700 orang tinggal di dalamnya.
Dilansir JAKARTA INSIDER dari 1news (17/1/2023), pemerintah setempat menyebut 39 orang berhasil diselamatkan dan sedikitnya 75 orang mengalami luka.
Baca Juga: Berlutut meminta maaf, Ferry Irawan sampaikan surat penuh haru untuk Venna Melinda, akui khilaf
Salah seorang warga Ukraina yang menempati gedung tersebut, Oleksander Anyskevych, menyebut dirinya berada di dalam apartemennya ketika rudal menyerang.
"Boom, hanya itu yang ku ketahui. Kami melihat bahwa kami masih hidup dan itu saja," kata Anyskevych.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya mengenal parakorban meninggal, dimana salah satu anak korban adalah teman putranya.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menyebut serangan tersebut, seperti halnya serangan Rusia lain sebagai agresi tidak manusiawi karena langsung menargetkan warga sipil.
Dipihak lain, juru bicara Rusia, Dmitry Peskov, menampik dengan mengatakan Rusia tidak menargetkan bangunan tempat tinggal dan menyebut bahwa hal tu adalah dampak dari upaya pertahanan udara Ukraina.
Serangan di gedung itu terjadi di tengah rentetan rudal jelajah Rusia yang lebih luas melintasi Ukraina.
Militer Ukraina menyebut mereka tidak memiliki sarana untuk mencegat jenis rudal Rusia yang menghantam bangunan tempat tinggal di Dnipro.