politika

Perang Rusia Ukraina makin memanas, berikut cuplikan sejarah hingga keinginan Putin yang sebenarnya

Selasa, 10 Januari 2023 | 20:03 WIB
Potret Kharkiv yang babak belur usai serangan rudal Rusia (10/01/2023) (Instagram @ukraine)

Lepasnya Ukraina dari Uni Soviet, membuat banyak menyayangkan hal tersebut, karena bangsa Rusia sendiri berasal dari Kievan Rus' yang ada di kota Kiev, Ibukota Ukraina. 

Salah satu yang kecewa yaitu Presiden Rusia kala itu, Mikhail Gorbachev, karena ibunya berasal dari Ukraina. 

Baca Juga: Zelenskiy tolak gencatan senjata Rusia terhadap Ukraina, Amerika Serikat dan Jerman otw kirim tank tempur

Selain Gorbachev, ada lagi seorang intelijen muda berbakat yang memiliki karir cemerlang, yaitu Vladimir Putin. 

Entah mengapa, Vladimir Putin merasakan romansa dengan Ukraina dan berpendapat bahwa bangsa Rusia dan Ukraina sama, jadi harus berada dalam satu negara. 

Hasratnya untuk menyatukan kembali Rusia dan Ukraina ini juga telah ditulis berkali-kali oleh Vladimir Putin di dalam papernya. 

Baca Juga: Mykhailo Podolyak sebut desakan gencatan senjata pemimpin Ortodoks Rusia hanya jebakan untuk Ukraina

Hingga pada akhirnya, Putin berhasil mengumpulkan kekuatan di Rusia, karir yang baik di pemerintahan, menjadi presiden, dan hasrat tersebut masih ada sampai saat ini. 

Oleh sebab itu, konflik dengan NATO dan Amerika yang ingin merekrut Ukraina menjadi anggota, juga menjadi alasan Putin melakukan invasi besar-besaran. 

Kembali lagi ke tahun 1990-an, dimana kalau itu Ukraina telah menjadi negara yang merdeka, namun masih belum lepas dari bayang-bayang Rusia. 

Baca Juga: Kepala Intelijen Ukraina sebut Putin akan mati, hingga politik Rusia yang kacau dan bergejolak

Kemudian, tahun 2004 terjadi gerakan revolusi yang dinamakan dengan Revolusi Oranye, dimana rakyat Ukraina berusaha untuk bebas dari bayang-bayang Rusia dan meminta Ukraina menjadi negara yang benar-benar berdaulat atau tidak lagi bergantung dengan Rusia. 

Revolusi Oranye mengantarkan seorang presiden baru di Ukraina bernama Viktor Yushchenko.

Tujuan Viktor yang benar-benar ingin melepas Ukraina dari pengaruh Rusia dan lebih memihak kepada Barat, tidak membuat Rusia nyaman. 

Baca Juga: Kesengsem dengan aksinya di perang Ukraina Rusia, kini Australia bakal borong HIMARS, ancaman Indonesia?

Halaman:

Tags

Terkini