politika

Sehari jelang HUT PDIP pengamat ingatkan perjanjian Batu Tulis. Megawati punya hutang politik kepada Prabowo

Senin, 9 Januari 2023 | 12:01 WIB
Ilustrasi. Jelang HUT PDIP ke 50, pengamat ingatkan Megawati tentang Perjanjian Batu Tulis dan Prabowo.

Lebih dari itu, Megawati Sorkarno Putri harus jeli memahami peristiwa politik yang ada di sekelilingnya dan tidak boleh terjebak oleh kepentingan pribadi.

Baca Juga: Duh, satu dari empat anak Indonesia stunting, minyak makan merah salah satu solusi

“Megawati harus hati-hati melangkah, terutama dalam menentukan capres dari PDIP,” kata Pieter kepada redaksi JAKARTA INSIDER Senin, 9/1/2023.

Terlebih, katanya, Megawati punya hutang politik dengan Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Perjanjian Batu Tulis yang ditandatangani oleh Megawati dan Prabowo

“Di perjanjian Batu Tulis, Megawati sudah berjanji berjanji akan dukung Prabowo,” kata Ketua Komisi III DPR RI Periode 2013-2014 ini mengingatkan.

Diketahui, perjanjian Batu Tulis ditandatangani Megawati dan Prabowo pada 16 Mei 2009 dengan tujuh poin kesepakatan.

Baca Juga: HUT PDIP, akankah PDIP mengumumkan Capres 2024? Pengamat ingatkan perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo

Pada poin ketujuh Perjanjian Batu Tulis disebutkan: “Megawati Soekarnoputri mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden tahun 2014.”

Di sisi lain, Pieter berkeyakinan, Megawati belakangan ini tengah serius mempertimbangkan figur yang memiliki karakter ideal, agar dalam waktu dekat dapat menentukan figur-figur yang tepat sebagai capres dan cawapres pilihan PDIP untuk diusung pada perhelatan Pilpres 2024.

“Dalam beberapa hari ke depan Megawati pasti akan membuat terobosan politik yang tegas,” kata Pieter.

Baca Juga: Ganjar siap nyapres. Pengamat ingatkan musuh dalam selimut di internal PDIP

Berdasarkan hitung-hitungan politik yang ada, Pieter memprediksi Megawati sedang mempertimbangkan figur Prabowo untuk berkolaborasi dengan kader utama PDIP untuk memenangkan Pilpres 2024.

“Melihat perkembangan dinamika politik belakangan ini, jika PDIP ingin kembali memenangkan Pilpres 2024, sangat tepat jika menggandeng Ketum Gerindra. Jika mengabaikan hal itu, PDIP bisa kalah dalam pilpres 2024,” urai Pieter.

Meskipun demikian, siapapun pilihannya, lanjut Pieter, terpenting, sebagai seorang negarawan dan politisi senior, Megawati Soekarno Putri diharapkan bisa mengelola situasi ini menjadi benefit bagi kemajuan bangsa dan negara.

Halaman:

Tags

Terkini